Belajar Bahasa Bali Kruna Satma atau Kata Majemuk

Agak rumit ya, tapi kamu harus belajar

Bahasa Indonesia mengenal kata dasar, kata jadian, kata ulang, dan sebagainya. Begitu juga Bahasa Bali, terdapat banyak jenis kata, satu di antaranya kata majemuk.

Kata majemuk dalam Bahasa Bali disebut kruna satma. Seperti apa kruna satma dalam Bahasa Bali? Yuk, belajar Bahasa Bali kruna satma, dikutip dari buku "Udiana Sastra untuk SMA/SMK Kelas XI" yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali tahun 2016.

Baca Juga: Belajar Bahasa Bali Kruna Polah dan Contohnya

Baca Juga: 10 Bahasa Bali Unik di Tiap Daerah, Sangat Beragam

1. Mengenal kruna satma

Belajar Bahasa Bali Kruna Satma atau Kata MajemukIlustrasi kata. (Unsplash.com/Glen Carrie)

Satma berasal dari kata "sa" yang berarti satu, dan "atma" artinya jiwa. Kedua kata ini jika digabung menjadi "saatma" atau "satma". Kruna satma dalam Bahasa Indonesia disebut dengan kata senyawa atau kata majemuk.

Kruna satma Bahasa Bali terdiri dari dua jenis yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kata-kata dalam kruna satma tidak boleh ditukar
  • Dari dua kata tersebut, tidak boleh disisipi oleh kata lain
  • Terdiri dari dua kata, yang jika digabung akan memiliki satu arti atau arti yang baru.

Dari ciri-ciri di atas dapat disimpulkan, bahwa kruna satma adalah gabungan dua buah kata yang memiliki arti satu atau arti baru.

2. Pembagian kruna satma

Belajar Bahasa Bali Kruna Satma atau Kata MajemukIlustrasi warna kuning. (Unsplash.com/David Pisnoy)

Kruna satma dalam Bahasa Bali terdiri dari tiga jenis. Jenis tersebut antara lain:

  • Kruna satma pepadan atau kata majemuk setara. Kata-kata yang menyusun kruna satma pepadan memiliki kedudukan setara, dan tidak saling menjelaskan. Kruna satma pepadan sendiri dibagi menjadi dua. Yaitu kruna satma pepadan matungkalik (lawan kata). Contohnya meme bapa (ibu bapak), tua bajang (tua muda), peteng lemah (gelap terang), dan lainnyaa. Jenis yang kedua adalah kruna satma pepadan ngerasang arti atau menegaskan kata. Contohnya kuning gading (kuning artinya kuning, gading juga artinya kuning)
  • Kruna satma tan pepadan atau kata majemuk tidak setara. Kruna satma yang terdiri dari dua kata dengan kata sebagai pokok atau kata utama, dan satu kata sebagai kata penjelas (keterangan). Contohnya dibedakan menjadi dua. Yaitu kata pertama yang menjadi pokok dan kata kedua sebagai keterangan seperti gedang renteng, biu batu, dan lainnya. Contoh kedua adalah kata pertama sebagai keterangan dan kata kedua sebagai kata pokok seperti kali yuga, dirga yusa, dan lainnya
  • Jenis ketiga adalah kruna satma nganggen kruna tawah atau kruna satma yang menggunakan kata majemuk unik. Kruna satma ini terdiri dari dua kata, tetapi hanya satu kata saja yang mempunyai arti jika digabungkan dengan kata utama. Kata yang menjadi keterangan tidak bisa berdiri sendiri. Contohnya selem denges yang berarti hitam legam. Selem artinya hitam, sedangkan denges tidak memiliki arti. Namun jika digabung memiliki arti hitam legam.

3. Contoh kruna satma pepadan matungkalik

Belajar Bahasa Bali Kruna Satma atau Kata MajemukIlustrasi anak-anak di Bali. (unsplash.com/Tbel Abuseridze)

Berikut ini kruna satma pepadan matungkalik (lawan kata) beserta artinya:

  • Cerik kelih artinya anak-anak dan dewasa
  • Luh muani artinya perempuan dan laki-laki atau cewek cowok
  • Selem putih artinya hitam putih
  • Bah bangun artinya jatuh berdiri atau juga disebut kerja keras
  • Kemu mai artinya kesana kesini
  • Matah lebeng artinya mentah masah (sudah dimasak)
  • Kaja kelod artinya utara selatan
  • Kangin kauh artinya timur barat
  • Kebus dingin artinya panas dingin.

4. Contoh kruna satma pepadan ngerasang arti

Belajar Bahasa Bali Kruna Satma atau Kata MajemukIlustrasi cinta kasih. (unsplash.com/Tyler Nix)

Berikut ini contoh kruna satma pepadan ngerasang arti atau memiliki makna menegaskan:

  • Barak biing. Barak artinya merah dan biing artinya juga merah
  • Olas asih, memiliki arti yang sama yaitu belas kasihan
  • Joh sawat. Joh dan sawat sama-sama memiliki arti jauh
  • Gede ganggas. Gede dan ganggas sama-sama memiliki makna tubuh yang besar
  • Berag aking, artinya kurus kering.

5. Kruna satma tan pepadan

Belajar Bahasa Bali Kruna Satma atau Kata MajemukIlustrasi bunga pisang. (unsplash.com/Ashley Inguanta)

Berikut ini contoh kruna satma tan pepadan atau kata majemuk tidak setara:

  • Kerta raharja artinya sejahtera
  • Bale agung artinya tempat suci di desa
  • Bale bengong artinya bangunan tradisional Bali
  • Nyuh gading adalah jenis dari buah kelapa
  • Papah biu adalah batang pohon pisang
  • Biu kayu adalah jenis buah pisang
  • Tiing buluh adalah jenis pohon bambu
  • Nyama tugelan artinya saudara kandung
  • Galang kangin artinya pagi hari atau saat fajar.

6. Contoh kruna satma nganggen kruna tawah

Belajar Bahasa Bali Kruna Satma atau Kata MajemukIlustrasi Emansipasi Wanita (IDN Times/Mardya Shakti)

Berikut ini contoh kruna satma nganggen kruna tawah atau kruna satma yang menggunakan kata majemuk unik:

  • Manis melenyad artinya sangat manis atau manis sekali
  • Selem ngotngot artinya hitam legam
  • Putih nyemplak artinya warna kulitnya putih sekali
  • Peluh pidit artinya bercucuran keringat
  • Tegeh ngalik artinya sangat tinggi
  • Peteng detdet artinya gelap gulita
  • Langsing lanjar artinya tubuhnya langsing
  • Lengeh buah artinya goblok
  • Bagus genjing artinya ganteng
  • Benyah latig artinya hancur lebur
  • Lantang malembat artinya sangat panjang.

Kruna satma cukup sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di Bali. Kamu harus menghapal pasangan kata dari kruna satma tersebut ya, karena tidak boleh dibolak-balik.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya