7 Istilah Bencana dalam Bahasa Bali

Kalau bahasa daerahnya gempa bumi di tempatmu apa ya?

Indonesia termasuk negara di dunia yang memiliki risiko tinggi terjadinya bencana alam. Sebut saja banjir, puting beliung, erupsi, gunung rob, tanah longsor, hingga gempa bumi. Fenomena alam  yang menelan korban jiwa dan kehilangan tempat tinggal ini, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), disebut dengan nama bencana.

Untuk mengenal beberapa bencana yang terjadi di Indonesia, berikut adalah daftar dari bencana-bencana tersebut. Kamu juga bisa mengetahui tentang istilah bencana dalam Bahasa Bali. Langsung disimak ya!

Baca Juga: 7 Contoh Peparikan, Pantun dalam Bahasa Bali

Baca Juga: Arti Poleng Bahasa Bali, Berhubungan dengan Warna

1. Banjir Bahasa Balinya blabar

7 Istilah Bencana dalam Bahasa BaliIlustrasi Banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Musibah banjir kerap terjadi saat musim penghujan tiba. Curah air yang tinggi berpadu dengan saluran air atau sungai yang tidak lancar dapat memicu terjadinya banjir. Untuk mengantisipasi banjir, sebaiknya tidak membuang sampang ke sungai, dan tetap menjaga kebersihan aliran sungai.

2. Gempa Bahasa Balinya linuh

7 Istilah Bencana dalam Bahasa BaliData BMKG tentang gempa bumi yang terjadi Sabtu (9/4/2022). (twitter.com/infoBMKG)

Gempa adalah bencana yang tidak bisa diprediksi secara pasti kapan akan terjadi. Gempa bisa disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi maupun terjadinya gunung meletus. Gempa dikaitkan dengan mitos di Bali tentang kura-kura raksasa (Bedawang Nala) yang menyangga bumi sedang bergerak.

Saat terjadinya gempa, orang-orang di Bali biasanya berteriak "Hidup, hidup, hidup" yang ditujukan kepada Bedawang Nala agar berhenti bergerak.

3. Hujan lebat Bahasa Balinya ujan bales

7 Istilah Bencana dalam Bahasa Baliilustrasi hujan lebat (pixabay.com/Kammy27)

Hujan lebat memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Biasanya disertai dengan angin kencang. Hujan yang diiringi oleh angin kencang ini sering disebut dengan nama ujan angin (hujan disertai angin). Selain angin, juga biasanya dibarengi dengan kehadiran petir yang dalam Bahasa Bali disebut krebek, tati, dan lainnya.

4. Angin puyuh atau puting beliung Bahasa Balinya angin ngelinus

7 Istilah Bencana dalam Bahasa BaliIlustrasi Angin Topan (IDN Times/Mardya Shakti)

Angin puyuh atau angin puting beliung ini terjadi secara tiba-tiba di lokasi tertentu, karena adanya perbedaan tekanan udara. Jika anginnya bertiup kencang, maka berisiko dapat menerbangkan benda-benda yang dilewati oleh ekor dari angin ini. Jika kamu melihat keberadaan angin puyuh atau angin ngelinus ini sebaiknya segera menjauh.

5. Gunung meletus Bahasa Balinya gunung makeplug

7 Istilah Bencana dalam Bahasa BaliGunung Semeru dan Gunung Bromo. (Malangkab.go.id)

Bali memiliki lebih dari satu gunung berapi yang masih aktif. Gunung-gunung ini pun pernah meletus dan membawa pengaruh yang besar terhadap Bali. Gunung meletus juga mengakibatkan terjadinya gempa di sekitar daerah gunung berapi tersebut.

6. Bencana wabah penyakit atau hama Bahasa Balinya grubug atau gering

7 Istilah Bencana dalam Bahasa BaliIlustrasi Gejala Penyakit (Sakit Kepala) (IDN Times/Mardya Shakti)

Bali kerap dilanda wabah penyakit sejak zaman kerajaan. Beberapa warga Bali biasanya melakukan ritual khusus ketika terjadi grubug. Tradisi ini bahkan masih dilaksanakan sampai sekarang. Wabah atau pandemik COVID-19 juga termasuk grubug atau gering agung.

7. Kebakaran Bahasa Balinya puun

7 Istilah Bencana dalam Bahasa BaliIlustrasi api di hutan. (Pixabay.com/geralt)

Kebakaran tidak hanya terjadi di rumah atau bangunan lainnya, namun juga bisa terjadi di kawasan hutan maupun kawasan alam lainnya. Jadi sebaiknya perhatikan lebih saksama jika memakai api.

Beberapa bencana ini datang karena kelalaian umat manusia untuk menjaga alam dan lingkungan sekitarnya. Ingat, jika sedang terjadi bencana, sebaiknya kamu tidak panik. Ikuti prosedur dari pihak yang berkompeten, dan jangan lupa untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya