Foto Widhy_Hage via Instagram.com/tyo_bucky
Bagi generasi millennials yang belum mengetahui cara membuat karya seni ogoh-ogoh, caranya cukup rumit dan butuh keahlian di bidang seni lho. Garis besarnya, pertama-tama membuat gambaran atau sketsa ogoh-ogoh yang akan diciptakan dengan tema bhuta kala.
Lalu membuat tempat berpijak ogoh-ogoh berbentuk balok atau kubus menggunakan kayu atau triplek. Untuk kerangka dasar menggunakan kayu atau besi. Namun lebih baik besi agar ogoh-ogoh kuat dan tidak patah saat diarak.
Kerangka dasar dibuat diatas pijakan dengan pola sesuai gaya ogoh-ogoh yang diinginkan. Lalu membuat badan ogoh-ogoh dari anyaman bambu dan streofoam. Namun penggunaan streofoam tidak direkomendasi saat ini. Karena menimbulkan pencemaran saat dibakar.
Di sinilah letak rumitnya. Yaitu membentuk badan ogoh-ogoh agar sesuai sketsa. Kepala ogoh-ogoh juga terbuat dari anyaman bambu atau streofoam yang cukup rumit, terutama saat membentuk ekspresi yang seram.
Setelah itu badan ogoh-ogoh ditempeli koran bekas yang dipotong kecil dan diberi lem dari tepung kanji agar merekat. Setelah didiamkan beberapa hari, kemudian ditempeli potongan wadah semen bekas dan kertas lainnya sesuai selera.
Setelah itu, baru tahap pengecatan dari cat dasar putih hingga cat berawarna. Tahap akhir barulah memasang kepala dan menghiasi ogoh-ogoh. Menjelang diarak pada saat pengerupukan, dibuatkan "sanan" yaitu bambu yang dibentuk dengan pola kotak-kotak sebagai tempat untuk mengarak.
Butuh waktu satu sampai dua bulan untuk mengerjakan karya seni ini.