Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dana Maya Sandhi, Banjar Kaja, Sesetan. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Masyarakat umat Hindu biasanya selalu menyambut hari raya Nyepi setiap tahunnya. Saat itulah masyarakat, terutama anak-anak muda di Bali dan beberapa daerah disibukkan untuk membuat karya seni, yang akan diarak sehari sebelum perayaan Nyepi. Yaitu ogoh-ogoh.

Pemuda yang tergabung dalam Sekaa Teruna (STT) di tiap daerah akan bergotong royong mengerjakan kerangka untuk ogoh-ogoh. Untuk generasi millennials yang belum tahu apa itu ogoh-ogoh, yuk kenalan dulu.

1. Ogoh-ogoh merupakan Simbol Bhuta Kala

zoombali.com

Ogoh-ogoh notabenenya hampir mirip ondel-ondel khas Betawi, yaitu karya seni rupa berupa patung atau boneka berukuran besar. Bedanya adalah jika ondel-ondel dapat digerakkan tanpa diarak dan tidak menyeramkan, ogoh-ogoh digerakkan dengan cara diarak dan mempunyai rupa yang menyeramkan.

Hal ini karena ogoh-ogoh merupakan simbol dari bhuta kala yaitu sosok menyeramkan dalam kepercayaan Hindu. Dalam menciptakan suasana yang hening saat Nyepi, unsur bhuta kala harus dihilangkan. Karena akan mengganggu ketentraman manusia.

Untuk itulah ogoh-ogoh sebagai simbol bhuta kala diarak keliling kota dan desa. Setelah itu dibakar untuk menghilangkan unsur negatif bhuta kala tersebut.

2. Proses pembuatan ogoh-ogoh yang cukup rumit

Editorial Team

Tonton lebih seru di