5 Potret Angkutan Umum di Bali dari Masa ke Masa

Bemo roda tiga. Yup, rodanya cuma ada tiga. Bemo tipe ini eksis pada era 1970-an hingga 1980-an. Trayek paling populer di masa itu berlokasi di Pasar Kreneng hingga Sanur, Kota Denpasar. Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar pernah menghadirkan bemo roda tiga ini saat menyelenggarakan Denpasar Festival 2022.

Angkot ini pernah eksis di masanya. Terakhir penampakan eksistensi angkot menjemput anak sekolahan di Denpasar adalah pada tahun 2014. Seperti di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Denpasar, saat itu masih ada sekitar empat angkot yang mangkal di sekitar Jalan Jepun.

Kini, kondisi angkot di Denpasar seperti hidup segan mati tak mau. Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar, sisa angkot layak jalan pada tahun 2023 tersisa dua angkot.

Bus Trans Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) pertama kali beroperasi tahun 2011. Saat dilanda COVID-19, bus ini sempat stop beroperasi karena anggaran dialihkan untuk menangani pandemi. Tahun 2022, bus ini kembali beroperasi dengan tarif untuk mahasiswa sebesar Rp2.200, dan umum Rp4.400.

Bus Trans Metro Dewata (TMD) ini punya jargon TEMAN Bus yakni Transportasi, Ekonomis, Mudah, Andal dan Nyaman. Bus ini pertama kali mengaspal pada September 2020. Tarif yang dikenakan sebesar Rp4.400 saja.

Sedangkan untuk kalangan pelajar, lansia, dan penyandang disabilitas mendapatkan tarif khusus dengan beberapa syarat. Namun, saat ini bus TMD sudah tidak beroperasi, karena belum ada kepastian peralihan pascakontrak dengan pusat berakhir pada 31 Desember 2024 lalu.

Terakhir, ada rencana bahwa Bali akan punya subway nih. Ada beberapa rute yang direncanakan seperti Fase 1 melewati Ngurah Rai–Kuta–Seminyak–Canggu–Cemagi–Munggu. Fase 2 yakni Kuta–Renon–Sanur–Ubud. Berikutnya Fase 3 yang mencakup Kuta–Nusa Dua. Nilai proyeknya fantastis, investasi awalnya mencapai Rp167 triliun. Apa nih tanggapan kamu soal subway ini?