Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kosakata Bahasa Bali memiliki beragam jenis dari bahasa alus (kruna alus), bahasa sehari-hari (kruna andap), dan bahasa kasar (kruna kasar). Kruna kasar sering digunakan sebagai umpatan yang ditujukan kepada orang lain.
Umpatan biasa digunakan ketika seseorang merasa kesal dengan orang lain. Berikut ini macam-macam umpatan dalam Bahasa Bali. Kamu perlu mempelajarinya agak paham dan tidak sembarangan digunakan.
Baca Juga: 10 Bahasa Bali Alus Tentang Sifat Seseorang
Baca Juga: 10 Contoh Sesonggan Bahasa Bali, Peribahasa untuk Sindiran
1. Ndas bedag
Ilustrasi kepala. (unsplash.com/Mitchell Luo) Ndas berasal dari kata tendas (bahasa kasar) yang memiliki arti kepala. Bedag dari kata bebedag yang berarti anak kuda. Umpatan ini mirip dengan kata "sialan," "ya ampun," atau "waduh."
2. Cicing cai atau nyai
anak anjing (unsplash.com/Karsten Winegeart) Cicing artinya anjing, cai berarti kamu untuk laki-laki, dan nyai untuk perempuan. Kedua kata ini adalah bahasa kasar yang sama dengan umpatan "anjing" dalam Bahasa Indonesia.
3. Jelema lengeh
Ilustrasi orang yang sedang sakit. (unsplash.com/Sharon McCutcheon) Jelema memiliki arti orang atau manusia, dan lengeh artinya gila. Umpatan ini biasanya ditujukan kepada orang yang berbuat tidak baik. Misalnya sering memukul orang, lalai, ceroboh, dan sejenisnya.
4. Bebangkan
Ilustrasi orang jahat. (unsplash.com/Mehdi MeSSrro) Bebangkang adalah umpatan yang memiliki makna bedebah.
5. Liunan peta
Ilustrasi Anggota Tubuh (Mulut) (IDN Times/Mardya Shakti) Liunana peta terdiri dari dua kata. Yaitu liunan yang berarti kebanyakan, dan peta berarti ngomong atau bicara. Peta termasuk Bahasa Bali kasar. Umpatan ini ditujukan kepada orang yang terlalu banyak bicara.
6. Piratane
Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Sander Sammy) Piratane adalah bahasa kasar atau umpatan yang berasal dari Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng. Piratane termasuk umpatan yang paling kasar dan diharapkan tidak digunakan karena berhubungan dengan leluhur.
7. Bungut gebuh
ilustrasi bibir (unsplash.com/Guido Fuà) Bungut adalah termasuk bahasa kasar di Bali yang berarti mulut. Sedangkan gebuh berarti lembek karena terlalu lama direbus. Bungut gebuh ditujukan kepada orang yang suka membual atau berbohong.
8. Lengeh celeng
Babi. (unsplash.com/Kenneth Schipper Vera) Umpatan ini dipopulerkan oleh pelawak Bali, Komang Apel. Lengeh memiliki arti bodoh, dan celeng artinya babi. Umpatan ini biasanya ditujukan kepada orang yang kelewat bodoh atau ceroboh, tidak jauh beda dengan penggunaan lengeh buah.
9. Ndas keleng atau keleng
Foto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Annie Spratt) Umpatan ini paling sering diucapkan dalam percakapan sehari-hari di Bali. Maknanya mirip dengan "bangsat" dalam Bahasa Indonesia.
10. Leak iba
Sosok rangda. (unsplash.com/Agto Nugroho) Umpatan ini khasnya Kabupaten Tabanan. Terdiri dari dua kata, yaitu leak yang berarti leak (ilmu hitam Bali), dan iba adalah kamu. Arti umpatan ini sama dengan "sialan kamu" dalam Bahasa Indonesia.