TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Percakapan Sederhana Bahasa Bali

Jangan lupa langsung disave ya

Ilustrasi alam Bali. (unsplash.com/Geio Tischler)

Setiap kali liburan ke Bali, kamu akan sering mendengarkan percakapan warga lokal menggunakan Bahasa Bali. Ada kalanya kamu juga penasaran, kira-kira apa ya yang mereka bicarakan.

Nah, untuk itu kamu bisa mempelajari Bahasa Bali sederhana yang biasa digunakan sehari-hari. Berikut 10 percakapan sederhana Bahasa Bali. Siapa tahu ada peserta Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) lagi baca artikel ini.

Baca Juga: 10 Contoh Puisi Bahasa Bali dan Artinya, Beragam Tema

1. Untuk perkenalan

Ilustrasi sedang berbincang-bincang. (unsplash.com/Jessica Da Rosa)

A: Sira nika adan ragane, atau sira nika wastan ragane? (siapa nama kamu?)

B: Adan titiang Made, atau wastan titiang Made (nama saya Made).

2. Menanyakan asal

Ilustrasi sedang berbincang-bincang. (unsplash.com/Bewakoof.com Official)

Untuk menanyakan dari mana asal seseorang, bisa menggunakan Bahasa Bali berikut ini:

A: Ragane saking napi? (kamu dari mana?)

B: Titiang saking Surabaya (saya dari Surabaya).

3. Menanyakan kabar

Ilustrasi orang Bali. (unsplash.com/I Made Krisna Udiana)

Biasanya untuk memulai percakapan, akan menanyakan kabar lawan bicara.

A: Kenken kabare? (bagaimana kabarnya?)

B: Tiang becik-becik (baik atau kabar saya baik).

4. Salam memulai percakapan atau pidato

Ilustrasi pidato. (unsplash.com/Evangeline Shaw)

Salam pembuka di Bali atau dalam Hindu disebut panganjali adalah Om Swastiastu. Biasanya digunakan untuk menyapa seseorang, memulai percakapan, atau memulai pidato. Lawan bicara membalasnya dengan Om Swastiastu juga. Om Swastiastu ini memiliki makna "Semoga dalam keadaan selamat atas karunia-Nya".

Sebagai penutup percakapan atau mengakhiri pidato, harus mengucapkan salam atau paramashanti dalam Hindu yaitu Om Shanti, Shanti, Shanti, Om yang memiliki makna "Semoga selamat, damai di hati, di bumi, dan damai selalu".

Lawan bicara membalasnya dengan mengucapkan Om Shanti, Shanti, Shanti, Om juga.

5. Salam terkait waktu

ilustrasi jam (unsplash.com/Luke Chesser)

Selain mengucapkan panganjali, bisa juga mengucapkan salam di awal percakapan atau pidato. Berikut ini Bahasa Balinya:

  • Rahajeng semeng artinya selamat pagi
  • Rahajeng tengai artinya selamat siang
  • Rahajeng sanja artinya selamat sore atau petang
  • Rahajeng peteng atau rahajeng wengi artinya selamat malam.

6. Percakapan berkaitan dengan makan

Ilustrasi makan. (unsplash.com/Paula)

A: Sampun ngajeng? Ngiring ngajeng dumun (sudah makan? Ayo makan dulu)

B: Niki tiang sampun numbas ajengan (ini saya sudah beli makan)

A: Ajengan napi nika? (makanan apa itu?)

B: Kanggeang, niki babi guling nika (ini babi guling)

7. Menanyakan mau pergi ke mana

Ilustrasi Sunset. (unsplash.com/visualsofdana)

A: Ragane lakar kija nika? Ke hotel napi melali? (Kamu mau kemana? Ke hotel atau mau jalan-jalan?)

B: Tiang jagi ke Kuta, nyingakin atau nolih matan ai ne engseb (saya mau ke Kuta, melihat matahari terbenam).

8. Menanyakan harga saat berbelanja

Ilustrasi pasar.(instagram.com/infopasarbadung)

A: Niki kuda nika ajine? (ini berapa harganya?)

B: Niki aji dasa tali Rupiah (ini harganya sepuluh ribu Rupiah).

9. Menanyakan lokasi

Ilustrasi liburan di Bali. (unsplash.com/arty)

Saat bingung menuju suatu lokasi, biasanya kamu akan bertanya kepada orang sekitar. Berikut percakapannya:

A: Ampura, ring dija nika genah Hotel The Apurva Kempinski, tongos sangkep KTT G20 ne? (mohon maaf, di mana tempat atau lokasi Hotel The Apurva Kempinski, tempat rapat KTT G20nya?)

B: Bapak atau ibu lurus manten, ring muncuk jalanne, wenten pun hotelne nika (bapak atau ibu lurus saja, di ujung jalan ini hotel tersebut berada).

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya