TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Contoh Percakapan Bahasa Bali Mengunjungi Rumah Teman

Asyik juga ya belajar Bahasa Bali

Foto hanya ilustrasi. (Pexels.com/cottonbro)

Berkunjung ke rumah teman, kerabat, atau keluarga adalah satu cara untuk bersosialisasi. Hal ini berguna untuk menjalin silaturahmi dengan mereka. Keakraban kalian akan terlihat dari cara bertamu dan bahasa yang digunakan. Barangkali kamu punya teman di Bali dan ingin berkunjung ke rumahnya. Biar suasana silaturahminya cair, cobalah sekali-sekali gunakan Bahasa Bali.

Berikut ini contoh percakapan Bahasa Bali mengunjungi rumah teman. Yuk, disimak!

Baca Juga: 5 Contoh Kalimat Memperkenalkan Diri dalam Bahasa Bali

Baca Juga: Percakapan Bahasa Bali Menonton Festival Musik, Save Ya!

1. Mengucapkan salam untuk menyapa tuan rumah

foto ilustrasi (unsplash.com/Cytonn Photography)

Hal pertama yang dilakukan saat bertamu adalah menyapa tuan rumah. Berikut ini contoh percakapannya.

A: Om swastiastu. Beneh niki purine bli Putu? (Om swastiastu. benar ini rumahnya bli Putu?)

B: Om swastiastu. Jantos jebos. Sira nika nggih? (Om swastiastu. Tunggu sebentar. Siapa itu ya?)

A: Tiang Made nika, bli Putu (Saya Made, bli Putu)

B: Yeh Made. Mareraga niki? Ngiring ngeranjing dumun (Oh Made. Sendirian nih? Ayo masuk dulu)

A: Nggih mareraga. Suksma bli Putu (Iya sendirian. Terima kasih bli Putu).

2. Membuka percakapan untuk mengawali maksud kedatangannya

ilustrasi berbincang (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Setelah dipersilakan masuk, kamu pasti akan berbincang dulu untuk mengawali maksud kedatangannya. Berikut ini contoh percakapannya.

B : Ngiring, driki negak di beten. Manggeang ten medue kursi niki (Mari, sini duduk di bawah. Mohon dimaklumi, gak ada kursi nih)

A: Ten punapi bli. Luungan negak dibeten, lebih santai niki (Gak apa-apa bli. Lebih baik duduk di bawah, lebih santai)

B: Punapi niki kabarne De? Jeg, makelo sajaan ten taen meriki (Apa kabarnya ini De? Lama sekali gak pernah ke sini)

A: Becik bli Putu. Bli Putu punapi, sehat? Nggih, sue ten polih meriki krana tiang mangkin sai tugas ring Jawi nika (Kabar baik bli Putu. Bli Putu bagaimana, sehat? Iya nih, lama gak pernah ke sini karena saya sekarang sering tugas ke Jawa)

B: Pateh becik, amonean dogen. Beh jeg luung sai polih melali ke Jawa niki (Sama baik, segituan aja. Wah bagus, sering jalan-jalan ke Jawa ini)

A: Nggih. Adi sepi niki? (Iya. Kok sepi?)

B: Sami melancaran ring umah matua tiang ring Kerobokan. Karyaning napi niki, wedang nggih? (Semua pergi ke rumah mertua saya di Kerobokan. Dibuatkan apa ini, kopi ya?)

A: Nggih dados bli Putu (Iya boleh bli Putu)

B: Jantos dumun nggih (Tunggu dulu ya).

3. Mengutarakan maksud kedatangan

Ilustrasi berbincang-bincang. (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Barulah setelah itu, kamu bisa mengutarakan maksud kedatangan ke rumah seseorang. Ini dia contoh percakapannya.

B: Nembe Made mriki. Wenten napi niki (Tumben Made ke sini. Ada apa ini?)

A: Nggih, tiang jadi nakonang indik proses balik nama montor tiang, mumpung wenten program bebas biaya balik nama niki bli (Iya, saya mau menanyakan tentang proses balik nama kendaraan saya, mumpung ada program bebas biaya balik nama ini bli)

B: Oh kenten. Siapkan manten STNK asli, BPKB asli montorne, sareng KTP Made (Oh begitu. Siapkan saja STNK asli, BPKB asli kendaraannya, dan KTP asli Made)

A: Kija bakta niki? (Ke mana dibawa ini?)

B: Bakta manten ke kantor samsat ring Renon. Balik nama peteh Denpasar niki? (Bawa aja ke kantor samsat di Renon. Balik namanya sesama Denpasar ini?)

A: Nggih, sesama Denpasar nika (Iya, sesama Denpasar)

B: Oh, aluh nika prosesne. Enggal yening pateh Denpasar (oh, gampang prosesnya. Cepat kalo sesama Denpasar).

4. Percakapan dengan topik lain

Ilustrasi berbincang-bincang. (unsplash.com/Cherrydeck)

Biasanya setelah melewati poin 3, kamu akan melanjutkan percakapan lain dengan topik berbeda. Contohnya berikut ini.

A: Bli Putu sampun uning, bli Komang sungkan mangkin? (Bli Putu sudah tahu, bli Komang sekarang sakit?)

B: Bli Komang ane cen nah? (Bli Komang yang mana ya?)

A: Bli Komang sane sai matemu ring tongosne bli Ketut, sane mokoh tegeh nika (Bli Komang yang sering ketemu di tempatnya bli Ketut, yang gemuk tinggi itu)

B: Ohh nggih. Meh, wawu dugas telung minggu tepuk di peken, sehat ragane (Oh iya. Wah, baru tiga minggu lalu lihat di pasar, sehat dia)

A: Nggih, mendadak gelemne nika. Dugas duang dina, tiba-tiba manten kepek asibak (Iya, mendadak sakitnya. Waktu dua hari lalu, tiba-tiba aja lumpuh sebelah)

B: Pedalem ragane, bisa kena cetik nika. Ragane pengacara, liu asane ngelah musuh (Kasihan dia, bisa jadi kena cetik itu. Dia pengacara, rasanya banyak punya musuh)

A: Bisa gen bli Putu (Bisa jadi bli Putu).

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya