TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Doa Hindu Memotong Hewan, Tidak Asal Sembarangan

Hindu mengajarkan untuk menghormati hewan

Ilustrasi hewan yang akan disembelih. (unsplash.com/Christopher Carson)

Setiap umat manusia memerlukan hewan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hewan diperlukan untuk diolah menjadi makanan, hingga membantu pekerjaan umat manusia.

Untuk itu, sebaiknya manusia juga menghormati keberadaan hewan dalam kesehariannya. Berikut ini doa Hindu memotong hewan, makna, dan alasannya.

Baca Juga: Doa Hindu Menetralisir Mimpi Buruk Hingga Mohon Perlindungan

Baca Juga: Doa Memohon Panjang Umur Agama Hindu dan Artinya

1. Hewan digunakan sebagai sarana upacara dalam ajaran Hindu

Sate renteng sebagai sarana upacara yang menggunakan daging babi. (instagram.com/wiraputra79)

Dalam ajaran Hindu, hewan tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Mmereka juga dijadikan sebagai sarana upacara. Beberapa upacara yang menggunakan sarana hewan dalam persembahyangan (kurban suci) adalah:

  • Banten, biasanya terdapat ayam panggang di dalamnya
  • Pejati yang menggunakan bebek sebagai bagian dari sarana upacara
  • Untuk upacara caru, biasanya menggunakan ayam berbagai warna, anjing dengan warna blangbungkem, penyu, sapi, dan kerbau
  • Beberapa daerah di Bali juga ada yang menggunakan ikan air laut atau tawar sebagai sarana upacara
  • Sarana banten menggunakan olahan daging babi untuk lawar, satai, dan lainnya.

2. Lontar Dharma Pamulih Buron dan Tumpek Kandang

Saat perayaan Tumpek Kandang. (Dok. IDN Times/ Krisna Wardana)

Penghormatan kepada hewan karena sudah banyak membantu kehidupan umat manusia juga tercantum dalam sebuah lontar bernama Dharma Pamulih Buron. Lontar ini menyebutkan tentang bagaimana cara memuliakan, dan mengembalikan mereka supaya mencapai alamnya. Dalam lontar ini juga dikatakan, mereka juga layak untuk didoakan baik saat masih hidup dan mati.

Selain itu, Agama Hindu juga mengenal hari suci bernama Tumpek Uye atau Tumpek Kandang yang jatuh setiap 210 hari sekali, tepatnya pada Sabtu (Saniscara) Kliwon, wuku Uye. Makna dari Tumpek Kandang adalah sebagai wujud syukur dan terima kasih kepada hewan yang selama ini telah memberikan penghidupan serta kemudahan dalam berbagai aktivitas manusia.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya