Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi umat Hindu Bali sembahyang di pura. (IDN Times/Yuko Utami)

Kamu pernah memperhatikan umat Hindu di Bali setelah sembahyang? Pada bagian kening umat Hindu Bali, terlihat ada beras yang menempel. Beras yang telah berisi air itu disebut dengan bija. Bija ini biasanya diletakkan pada bagian kening dan di bawah leher. 

Lalu kenapa umat Hindu Bali menggunakan beras di kening setelah sembahyang? Ini jawaban selengkapnya.

1. Simbol Dewa Kumara

Ilustrasi beras (pexels.com/Suki Lee)

Bija adalah simbol dari Dewa Kumara yang dikenal sebagai putra Dewa Siwa. Meletakkan bija bermakna sebagai bentuk bersemayamnya benih kedewataan dalam setiap umat Hindu.

Kitab Upanisad menyebutkan Tuhan mengisi alam semesta dengan atau tanpa wujud tertentu. Maksudnya, Tuhan ada dalam setiap insan ciptaannya, dan bija adalah simbolnya.

Bija dibuat dari beras yang dicampur dengan air, terkadang dengan kunyit sehingga berwarna kuning. Sebagai simbol benih kedewataan, beras diharapkan berasal dari bulir yang utuh. Beras tidak boleh rusak atau patah.

2. Tiga titik utama meletakkan bija

Editorial Team

Tonton lebih seru di