Menikmati perjalanan ke kampung halaman saat Galungan. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Khusus untuk di Bali, umat Hindu yang merantau ke luar kampung halaman akan memanfaatkan momen Hari Galungan untuk pulang kampung atau mudik. Pulang kampung ini dilakukan setelah umat Hindu menyelesaikan rangkaian upacara dan persembahyangan di perantauan. Seperti yang penulis rutin lakukan Pada Hari Raya Galungan, sejak pagi hari telah melakukan rangkaian upacara dan persembahyangan di rumah tinggal di perantauan.
Setelah selesai, kemudian lanjut pulang ke kampung halaman. Penulis memiliki dua kampung halaman, yaitu di Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Bangli. Selain untuk bersembahyang dan bersilaturahmi bersama sanak keluarga, tentunya perjalanan pulang kampung ini bisa sebagai sarana rekreasi. Kami sering menyebut dengan istilah touring Galungan. Anak-anak pasti senang pada momen pulang kampung di Hari Galungan ini.
Sore hingga malam hari, biasanya digunakan oleh umat Hindu untuk berkumpul bersama keluarga dan beristirahat setelah seharian melakukan rangkaian persembahyangan Galungan. Keesokan harinya pada Hari Umanis Galungan, umat Hindu akan melakukan silaturahmi ke rumah kerabat maupun sanak keluarga. Selain itu, ada sebagian yang memanfaatkan momen perayaan Umanis Galungan untuk berekreasi bersama keluarga. Selamat Hari Raya Galungan.