Bahasa Bali memiliki beragam jenis paribasa (peribahasa). Satu di antara paribasa yang sering digunakan adalah peparikan. Menurut jurnal Kajian Paribasa Bali Dalam Pupulan Satua Bali Anyar 'Begal', yang ditulis oleh Ni Wayan Apriani, peparikan merupakan pantun panjang yang terdiri dari empat kalimat (empat baris). Kalimat pertama dan kedua sebagai sampiran. Sedangkan kalimat ketiga dan keempat sebagai isi dari pantun tersebut.
Peparikan tidak jauh berbeda dengan wewangsalan. Namun, wewangsalan atau pantun pendek hanya terdiri dari dua kalimat. Peparikan memiliki beragam tema yang sebagian besar isinya berupa sindiran maupun nasihat. Berikut tujuh contoh peparikan.