Gong Beri (dok. Pengempon Pura Barisan)
Tumpek Krulut dilaksanakan setiap hari Sabtu, Saniscara Kliwon, wuku Krulut. Pada hari tumpek ini, umat Hindu menstanakan (menempatkan) Dewa Keindahan ke dalam diri umat masing-masing.
Tumpek Krulut juga dekat dengan hal-hal yang berkaitan gamelan. Makanya sering disebut sebagai hari perayaan gamelan atau gong, karena umat Hindu memberikan persembahan atau upacara kepada gamelan. Hal ini bertujuan agar gamelan tersebut bisa memunculkan keindahan dan keharmonisan melalu suara yang dihasilkan.
Selain dikenal sebagai hari untuk gong atau gamelan, Tumpek Krulut juga dikenal sebagai hari kasih sayang atau Hari Valentine ala Bali. Hal ini sesuai dengan isi Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Taun 2022 Tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru. Karena itu, Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan Tumpek Krulut sebagai Hari Tresna Asih atau Kasih Sayang Dresta Bali tahun 2022 lalu.
Tumpek ini dirayakan setiap 210 hari sekali. Tentunya dengan perayaan hari tumpek ini, umat Hindu berharap akan selalu mendapatkan keharmonisan hubungan manusia dengan alam, sesamanya, dan juga dengan Tuhan.