Bali memiliki berbagai jenis pementasan wayang, dari wayang wali (wayang sakral) hingga wayang balih-balihan (wayang yang dipentaskan untuk hiburan). Ada satu wayang wali di Bali bernama Wayang Lemah, yang dipentaskan ketika hari masih terang dan tanpa menggunakan kelir.
Wayang Lemah dipentaskan dalam suatu prosesi upacara (persembahyangan). Dalam Dalam pementasannya terdapat beberapa simbol yang masing-masing memiliki makna. Berikut ini simbol dalam pementasan Wayang Lemah, dikutip dari jurnal berjudul "Makna Filosofis Elemen Elemen Pertunjukan Wayang Kulit Lemah Bali" yang ditulis oleh I Putu Ardiyasa.