Ilustrasi Menikah Muda (IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar)
Dalam berbagai referensi, pertemuan weton kelahiran dihitung menggunakan berbagai unsur yang diambil dari kelahiran masing-masing. Misalnya pertemuan Panca Wara, Sad Wara, Sapta Wara, dan unsur lainnya. Namun Marayana hanya melihat kecocokan pertemuan kelahiran secara lebih sederhana lagi, yakni kecocokan dari pertemuan nama dan Pancawara. Berikut penjelasannya:
Dari unsur pertemuan nama, ada dinamakan temu 6 dan temu 7. Jadi nama akhir dari pasangan yang akan menikah dijumlah, kemudian dibagi 5. Nah, sisa dari pembagian itu diyakini akan menentukan baik-buruknya jalan bahtera rumah tangga yang akan dilalui.
Berikut ini makna sisa pembagian setelah pertemuan nama dijumlah:
- Nilai 1/sisa 1 = Sri, yang artinya sejahtera dan bahagia
- Nilai 2/sisa 2 = Gedong, yang artinya rejekian dan tidak kurang sandang pangan
- Nilai 3/sisa 3 = Peta, yang artinya suka bertengkar
- Nilai 4/sisa 4 = Lara, yang artinya sengsara dan melarat
- Nilai 5 = Pati, yang artinya celaka
Secara umum, akhiran nama seseorang memiliki nilainya, seperti berikut :
- Nilai 1 : A Da Ma Pa
- Nilai 2 : Na Ta Ga Ja
- Nilai 3 : Ca Sa Ba Ya
- Nilai 4 : Ra Wa Nga Nya
- Nilai 5 : Ka La
Ambil contoh nama laki-laki dengan nama akhiran Mahardika dan nama akhir si perempuan bernama Anjani. Dari nama Mahardika diambil kata “Ka” dan dari nama Anjani diambil kata “Ni (Na)”. Ka bernilai 5 dan Ni bernilai 2. Ketika dijumlah menjadi 7, lalu dibagi 5, sisa 2. Sisa 2 berarti pasangan tersebut nemu Gedong yang artinya rezekian dan tak kurang sandang pangan.
Contoh lainnya bisa diambil dari film A Perfect Fit. Yakni pasangan Saski dan bernama I Gusti Agung Deni Wijaya. Saski dengan akhiran “Ki/Ka” bernilai 5, dan Wijaya dengan akhiran “Ya” bernilai 3. Jika digabung menjadi 8, dibagi 5, sisa 3. Sisa 3 berarti pasangan tersebut nemu Peta yang artinya selalu bertengkar.
Sementara dari segi kelahiran, Marayana hanya melihat dari sisi kecocokan Panca Wara kelahiran pasangan tersebut.
“Kalau kelahiran Pon (Posisi di barat) berseberangan dengan kelahiran Umanis (Posisi di timur). Begitu juga dengan kelahiran Paing dan Wage, juga berseberangan. Yang berseberangan tidak mungkin bertemu,” katanya.