Warga kesurupan (kerauhan) saat prosesi Ngerebeg di Kota Bangli. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Kabupaten Bangli memiliki tradisi unik yang dilaksanakan setiap Kuningan bernama Ngerebeg. Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat Desa Adat Kawan dan Cempaga. Biasanya dilaksanakan pada sore hari mulai pukul 17.00 Wita, yang dipusatkan di Catus Pata Patung Tri Murti sebelah utara Pasar Kidul, Bangli.
Menurut situs Disparbud.banglikab.go.id, tradisi ini diikuti oleh Ida Sesuhunan dari empat banjar adat. Yaitu Ida Sesuhunan Pura Dalem Purwa Banjar Adat Kawan, Ida Sesuhunan Pura Dalem Penunggekan Banjar Adat Blungbang, Ida Sesuhunan Pura Dalem Pengringsingan Banjar Adat Geria, dan Ida Sesuhunan Pura Dalem Gede Selaungan Banjar Adat Pande, Desa Adat Cempaga.
Seluruh Ida Sesuhunan ini berkumpul di Catus Pata Patung Tri Murti, yang diiringi oleh masyarakat dari masing-masing banjar. Ida Sesuhunan Banjar Adat Kawan mengambil posisi sebelah barat, Ida Sesuhunan Banjar Adat Geria di sebelah timur, Ida Sesuhunan Banjar Adat Blungbang di sebelah selatan, dan Ida Sesuhunan Banjar Adat Pande di sebelah utara.
Setelah tiba di Catus Pata, Ida Sesuhunan dipersembahkan beberapa sarana upacara, diikuti dengan persembahyangan bersama masyarakat yang hadir saat itu. Selesai upacara, Ida Sesuhunan kembali ke pura masing-masing dengan mengelilingi area banjar masing-masing.
Tradisi ini memiliki tujuan untuk memohon agar Sang Hyang Catus Pata turun ke dunia untuk menyejahterakan umatnya. Selain itu, tradisi ini juga bertujuan untuk menjauhkan masyarakat Desa Adat Kawan dari gangguan wabah penyakit dan kekuatan negatif lainnya.