Tradisi mebat atau ngelawar. (instagram.com/savetuakjaka)
Tradisi Mebat merupakan tradisi mengolah bahan-bahan makanan menjadi hidangan, baik untuk persembahan maupun disantap. Tradisi ini hampir ada di seluruh desa.
Tradisi ini dilaksanakan pada saat upacara adat maupun keagamaan seperti upacara piodalan, pernikahan, ngaben, sehari sebelum Hari Galungan (Penampahan Galungan), dan lainnya. Mebat hanya dilaksanakan oleh para pria saja. Sedangkan para perempuan menyiapkan keperluan sarana upacara atau banten.
Hidangan yang dibuat sangat beragam, tergantung dari keperluan upacara seperti sate, lawar, daging caru, kuah, balung, dan lainnya. Pembuatan hidangannya juga tidak sembarangan. Semuanya harus menggunakan dasar-dasar yang terdapat dalam naskah sastra kuno di antaranya Lontar Dharma Caruban, Kakawin Dharma Sawita, dan Purincining Ebatan.
Tradisi mana nih yang pernah kamu ikuti? Sebagai warga Bali khususnya umat Hindu, biasanya yang paling sering dilaksanakan adalah Tradisi Mebat. Karena hampir setiap upacara adat maupun keagamaan melaksanakan tradisi ini.