Ilustrasi I Gede Mecaling. (instagram.com/mn.yoga__)
I Renggan dan Ni Merahim memiliki dua orang anak. Yaitu seorang putra bernama I Gede Mecaling, dan putri bernama Ni Tole yang kemudian menjadi istri dari Idem Dalem Sawang. I Gede Mecalin memiliki kegemaran melakukan tapa semadi sejak kecil.
Hasil tapa semedinya ini, ia dianugerahkan kesaktian Kanda Sanga dari Dewa Siwa. Tubuhnya langsung berubah. Wajahnya menyeramkan, tubuhnya besar, suaranya menggelegar, taringnya menjadi besar dan panjang.
Hal ini tidak saja membuat takut umat manusia, tetapi juga para dewa. Dewa Indra lalu turun ke bumi untuk memotong taring I Gede Mas Mecaling. Setelah taringnya dipotong, keadaannya kembali seperti semula.
I Gede Mas Mecaling melanjutkan tapa semedinya dan memohon anugerah kepada Dewa Ludra. Dewa Ludra kemudian memberikan anugerah yang diberi nama Panca Taksu antara lain taksu kesaktian, taksu penggeger, taksu balian, taksu mengadakan kemeranaan, dan taksu penolak grubuk.
Karena Ida Dalem Sawang moksha, I Gede Mecaling menjadi Raja di Nusa Penida dan menguasai 1.500 pasukan gaib. Selama menjadi raja, I Gede Mecaling memiliki gelar Papak Poleng dan istrinya, Sang Ayu Mas Rajeg Bumi, bergelar Papak Selem. I Gede Mecaling kemudian moksha di sebuah pura yang sekarang bernama Pura Dalem Ped.
Karena kekuatan gaib atau taksu serta pasukan gaib yang dimiliki oleh I Gede Mecaling, membuat Pulau Nusa Penida sebagai tempat keramat dan aura mistisnya sangat kental. Banyak penekun spiritual memohon anugerah di pulau ini, khususnya Pura Dalem Ped atau Pura Penataran Ped.