Maha Patih Kebo Iwa. (YouTube.com/Mankedik Channel)
Maha Patih Kebo Iwa merupakan maha patih sakti dari Kerajaan Bedahulu. Sebelum menjadi maha patih, Kebo Iwa ditempa kemampuan kanuragannya di Goa Garba daerah Pejeng, Kabupaten Gianyar. Ia ditempa oleh seorang maha patih sakti yang bernama Ki Pasung Grigis.
Karena kesaktiannya di atas rata-rata, Kebo Iwa lolos menjadi maha patih di Kerajaan Bedahulu. Kebo Iwa sendiri memiliki janji, selama dirinya masih bernapas, kerajaan di Bali tidak akan tunduk dengan Kerajaan Majapahit.
Kerajaan Majapahit dengan maha patih saktinya, Gajah Mada, tidak mampu mengalahkan Kebo Iwa. Karena itu, Gajah Mada memerlukan kecerdikan. Ia mengundang Kebo Iwa untuk datang ke Majapahit karena akan dinikahkan dengan seorang putri terhormat.
Sesampai di Majapahit, Kebo Iwa diminta untuk membuat sumur yang nantinya diperlukan oleh sang calon istri dan warga majapahit. Namun Gajah Mada beserta pasukannya malah mengubur Kebo Iwa hidup-hidup.
Namun Kebo Iwa berhasil keluar dari sumur tersebut, dan dengan kemarahannya ia bertempur melawan Gajah Mada. Pertempuran yang berlangsung sengit dan lama akhirnya meluluhkan hati Kebo Iwa. Ia kemudian menghentikan pertempuran karena takut memiliki dampak yang tidak baik bagi warga di sekitarnya. Sebab energi yang dikeluarkan oleh kedua maha patih sakti ini sangat kuat.
Ia lalu secara sukarela memberitahukan kelemahannya, yaitu ditimbun menggunakan kapur sirih (pamor), dan juga meminta agar dikubur dengan bunga yang wangi. Kebo Iwa kemudian diceritakan moksha di dalam sumur tersebut.