Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Pilihan Diksi untuk Puisi Kehidupan, Elegi dan Ironi Jadi Satu

ilustrasi bunga dan kehidupan (unsplash.com/Rodion Kutsaiev)
ilustrasi bunga dan kehidupan (unsplash.com/Rodion Kutsaiev)

Ada banyak sekali diksi. Beberapa di antaranya cocok untuk menggambarkan tentang perasaan. Perasaan cinta, misalnya. Sebagian yang lain, ada yang menggambarkan tentang kehidupan. Entah itu kesedihan, kekejaman, atau realitas. Lewat lima diksi di bawah ini, yuk selami lebih dalam!

1. Balada

ilustrasi seseorang (pixabay.com/subhamshome)
ilustrasi seseorang (pixabay.com/subhamshome)

Ada yang pernah mendengar kata "Balada"? Mungkin sudah familiar dengannya. Tapi sebenarnya apa maknanya? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), balada didefinisikan sebagai sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan.

Makanya itu, balada sering kali disematkan pada puisi-puisi yang syarat akan kehidupan masyarakat. Salah satu karya terkenal adalah milik maestro WS Rendra dengan judul "Balada Orang-orang Tercinta".

2. Angkara murka

ilustrasi marah (pixabay.com/Olichel)
ilustrasi marah (pixabay.com/Olichel)

Angkara murka dimaknai sebagai kebengisan dan ketamakan. Mencerminkan sifat kebanyakan manusia di muka Bumi. Utamanya penguasa-penguasa yang dikuasai oleh nafsunya. Nafsu yang tidak ada akhirnya, tidak pula ada ujungnya.

Jikalau disematkan pada sebuah puisi, diksi ini bisa mengajak pembaca untuk merenung. Kemudian tersadar, bahwa pada tiap diri manusia punya angkara murkanya masing-masing.

3. Nafsi

ilustrasi orang (unsplash.com/David Werbrouck)
ilustrasi orang (unsplash.com/David Werbrouck)

Nafsi bisa diartikan sebagai diri sendiri atau sifat mementingkan diri sendiri. Sebuah sifat yang dibenci semua orang. Benar, bukan?

Oleh sebab itu, diksi ini bakal menerangkan siapa sebenarnya manusia itu. Manusia adalah makhluk yang selalu mengutamakan dirinya. Sampai kapanpun. Kecuali mereka yang benar-benar tulus dan bersih hatinya.

4. Ironi

ilustrasi rakyat jelata (pixabay.com/indraneelp)
ilustrasi rakyat jelata (pixabay.com/indraneelp)

Ironi ibu pertiwi. Ironi negeri sendiri. Penguasanya kenyang di gedung-gedung tinggi, sementara rakyatnya melewati malam dengan keroncong yang terus berbunyi. Sampai datangnya pagi.

Ironi adalah situasi yang bertentangan dengan yang diharapkan. Rakyat kecil berharap hidup sejahtera sebagaimana yang diamanatkan oleh Konstitusi negara, tapi penguasa pura-pura tuli dan buta.

Tertarik menciptakan puisi dengan tema ironi?

5. Elegi

ilustrasi rakyat jelata (pixabay.com/Leroy_Skalstad)
ilustrasi rakyat jelata (pixabay.com/Leroy_Skalstad)

Jikalau ironi ada di mana-mana, maka elegi akan menyertainya. Elegi adalah syair yang mengandung ratapan atau ungkapan duka cita, khususnya pada peristiwa kematian. Matinya keadilan di negeri sendiri misalnya.

Maka, rakyat hanya bisa meneguk ironi setiap hari, sementara elegi menangis menjadi-jadi. Di ujung sana, penguasa berfoya-foya bersama kolega sembari bergumam dengan setengah sadar "oh betapa nikmatnya hidup ini."

Itulah lima diksi tentang kehidupan. Banyak pelajaran yang bisa dipetik untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Share
Topics
Editorial Team
Giffary Yusuf
EditorGiffary Yusuf
Follow Us