Salah satu atraksi debus. (YouTube.com/SANG MUSAFIR SEJATI)
Debus dikenal sebagai seni pertunjukan yang ekstrem. Dalam beberapa provinsi di Indonesia, Debus memiliki ciri khasnya masing-masing. Tersebar di Banten, Bengkulu, Jawa Timur, Riau, hingga Sumatra Barat. Debus di wilayah itu telah mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) sejak tahun 2010 hingga 2021, kategori Seni Pertunjukan.
Debus lebih ke arah seni kekebalan seseorang. Atraksi yang umum dilakukan adalah memotong atau menusuk bagian tubuh menggunakan senjata tajam. Tentu saja atraksi ini mengundang bahaya bagi pemainnya jika bukan orang yang ahli atau punya kemampuan khusus.
Setiap wilayah juga memiliki sejarah awal mulanya. Sebut saja di Banten. Debus sudah ada sejak abad 17 Masehi (tahun 1651-1652) pada masa Kesultanan Banten, Sultan Agung Tirtayasa. Debus awalnya diciptakan sebagai latihan perang para prajurit Banten untuk mempertahankan negara. Kata Debus juga diambil dari nama sebuah alat besi sepanjang 40 centimeter dan runcing di bagian ujungnya. Pada bagian pangkalnya terdapat dudukan dari kayu yang dililit oleh pelat baja.