Kamu baca artikel ini sudah dipastikan menjadi korban perselingkuhan, kan? Atau sedang curiga sama pasangan sendiri? Hmmm, jangan-jangan, justru kamu pelaku yang menyelingkuhi pasangan sendiri dan penasaran sama artikel ini? Gak perlu khawatir. Kamu tepat memilih baca artikel ini.
Sebab dunia perselingkuhan adalah hal yang sangat menyakitkan dan meresahkan. Ada sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Sex Research, mengungkap alasan, mengapa seseorang memilih untuk selingkuh.
Dari survei tersebut, 57 persen menyatakan alasan mereka selingkuh adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri (Merasa masih banyak yang suka dengan mereka). Sementara 70 persen menyatakan itu sebagai bentuk pelarian serta penyembuhan diri dari hubungan yang gak sehat bersama pasangannya.
Sementara, 74 persen menyatakan bahwa mereka mencari variasi sensasi dalam hubungan lain ataupun aktivitas seks. Sementara alasan tertinggi, yaitu sebanyak 77 persen, menyebutkan karena mereka merasa rasa cinta bersama pasangan aslinya masih kurang.
Karena itulah 73 persen orang yang disurvei menyatakan dirinya terbesit keinginan untuk berselingkuh. Dilansir dari iflscience, interdependensi dalam hubungan itu dideskripsikan sebagai ketergantungan yang sehat antar satu sama lain.
Sebanyak 20 persen dari orang yang disurvei, secara sadar menyatakan bahwa mereka butuh interdependensi ini.
Gak peduli seberapa lama hubungan itu telah berlangsung, setiap orang akan selalu memiliki pilihan untuk selingkuh. Kedewasaan seseorang dalam menjaga komitmen itulah yang diuji di sini. Mereka yang gak selingkuh menyatakan bahwa mereka fokus pada alasan untuk menghindari selingkuh (Faktor positif dalam hubungan mereka).
Penelitian ini jika mengungkap, bahwa perempuan cenderung selingkuh setelah menjalani hubungan serius atau pernikahan selama 10 tahun. Sedangkan pria setelah menjalani hubungan selama 11 tahun.
Ini masih hasil penelitian ya. Realitanya, toh, yang menjalani hubungan adalah kamu sendiri dan pasangan. Sejauh mana kalian bisa berkomitmen, dan berpikir secara dewasa jika ingin mengambil sebuah keputusan.