2. Melanjutkan pendidikan

ilustrasi perempuan sekolah (pexels.com/Anastasiya Gepp)

Ada beberapa perusahaan yang menerima dan membolehkan karyawannya bekerja sambil melanjutkan pendidikan. Jadi kalau perusahaanmu yang sekarang tidak bisa menerima hal itu, sebaiknya resign saja demi masa depan kamu. Sampaikan bahwa kamu tidak mungkin akan resign seandainya perusahaan memberikan fasilitas dan kesempatan karyawannya untuk meningkatkan kemampuan.

3. Pindah tempat tinggal

ilustrasi operempuan packing (pexels.com/Vlada Karpovich)

Selain melanjutkan pendidikan, hal yang sering menjadi alasan seseorang resign adalah pindah tempat tinggal. Sampaikan saja pada perusahaan, bahwa kamu resign karena sulit menjangkau lokasi tempat kerja yang sekarang. Ini alasan yang masuk akal kok.

4. Mendirikan bisnis sendiri

ilustrasi perempuan berpikir (pexels.com/Marcus Aurelius)

Biasanya ada orang yang kurang cocok bekerja dengan orang lain dan merasa memiliki kemampuan jiwa bisnis yang tinggi. Jadi kalau lagi di posisi ini, sebaiknya sampaikan langsung kepada atasan bahwa kamu punya persiapan matang untuk membuka bisnis sendiri, sehingga memutuskan resign.

5. Tidak ada jenjang karier dan sulit berkembang

ilustrasi pria menulis (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kalau merasa pekerjaanmu saat ini bikin kamu sulit berkembang dan gak ada jenjang karier seperti yang dibayangkan, maka segera putuskan untuk bertahan atau tidak. Resign dengan alasan ini sangat masuk akal, karena setiap orang pasti menginginkan perkembangan dalam kariernya dan kepastian itu tercatat dalam kontrak kerja.

6. Alasan kesehatan

ilustrasi wanita pusing (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jika pekerjaanmu yang sekarang membawa dampak buruk bagi kesehatan, maka gak ada salahnya kamu mempertimbangkannya untuk resign. Ingat, pekerjaan memang penting, tapi jika harus mengorbankan kesehatan juga gak baik. Jadi, alasan resign karena kesehatan sangat masuk akal. Kecuali perusahaan mau menyediakan fasilitas layanan mental health, misalnya, secara gratis.

7. Ada prioritas yang lebih penting dalam kehidupan pribadi

ilustrasi keluarga berkumpul (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjalani kehidupan seimbang antara pribadi dan pekerjaan memang sama-sama penting. Tapi ada kalanya seseorang harus memilih satu dalam hidupnya. Misalnya rencana menikah, mengurus anak atau orangtua hingga komitmen pribadi lainnya yang mengharuskan kamu untuk resign.

8. Pindah jalur karier

ilustrasi pria tersenyum (pexels.com/Andrea Piacqudio)

Bagi kamu yang menyukai tantangan baru pasti ingin membuat perubahan ke arah yang lebih baik, kan? Jika kamu memutuskan untuk resign karena ingin pindah jalur karier juga masuk akal, kok.

Misalnya saat ini kamu bekerja di bidang akuntansi. Bisa saja kamu pindah di bidang IT jika memang mempelajarinya.

9. Lingkungan kerja yang toxic

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/fauxels)

Alasan yang terakhir ini biasanya enggan dibicarakan ketika ingin resign. Tapi jika alasan kamu resign karena lingkungan kerja yang toxic, maka lebih baik langsung sampaikan saja pada atasan.

Kamu harus menyampaikannya secara jujur dan sopan. Tentu atasanmu akan mengerti di mana letak kekurangan perusahaan yang harus diperbaiki.

Menurutmu alasan mana nih yang cocok dengan kondisimu saat ini? Intinya buatlah alasan yang masuk akal dan bisa diterima oleh atasan kamu, gak asal langsung resign seenaknya. Karena itu hanya akan membuat reputasimu menjadi buruk.