5 Kesalahan Umum Memakai Teknik Pomodoro

Maunya biar gak prokrastinasi, tapi malah makin gak efisien

Apakah kamu pernah merasa kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk? Apakah kamu sering terganggu oleh hal-hal yang tidak penting saat belajar atau bekerja? Apakah kamu ingin meningkatkan fokus dan produktivitas kamu dengan cara yang mudah dan menyenangkan?

Jika jawabannya adalah iya, maka kamu mungkin tertarik untuk mencoba Teknik Pomodoro. Teknik ini adalah metode manajemen waktu yang populer dan efektif, diciptakan oleh Francesco Cirillo pada tahun 1987. Nama teknik ini berasal dari timer dapur berbentuk tomat (pomodoro dalam Bahasa Italia). yang digunakan oleh Cirillo. Ia menggunakan itu untuk membagi tugas-tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikerjakan.

Teknik Pomodoro sangat sederhana, tetapi sangat ampuh. Kamu hanya perlu melakukan hal-hal berikut:

  1. Pilih tugas yang ingin kamu kerjakan.
  2. Atur timer selama 25 menit.
  3. Kerjakan tugas tersebut dengan fokus penuh sampai timer berbunyi.
  4. Ambil istirahat selama 5 menit dan nikmati waktu luang kamu.
  5. Ulangi langkah ini sampai kamu menyelesaikan tugasmu.
  6. Ambil istirahat yang lebih panjang, sekitar 15-30 menit, setiap empat siklus Pomodoro.

Dengan menggunakan Teknik Pomodoro, kamu akan mendapatkan banyak manfaat, seperti mengurangi prokrastinasi, menjaga fokus, menghemat energi, dan meningkatkan kualitas pekerjaan. Namun, tidak semua orang dapat menggunakan teknik ini dengan benar dan maksimal. Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat menggunakan Teknik Pomodoro, yang dapat mengurangi efektivitasnya. Berikut adalah lima kesalahan tersebut dan cara mengatasinya.

Baca Juga: 3 Cara Kreatif Hadapi Bad Boss, Siap Ambil Sisi Positifnya?

Baca Juga: 4 Formula Menjelaskan tentang Diri Sendiri saat Interview

1. Terlalu kaku dengan interval waktu

5 Kesalahan Umum Memakai Teknik Pomodoroilustrasi belajar (pexels.com/Artem Podrez)

Banyak orang yang berpikir bahwa mereka harus mengikuti aturan 25/5 secara ketat, tanpa peduli apakah sedang dalam kondisi yang baik atau buruk. Padahal, aturan ini bukanlah hukum yang mutlak, melainkan pedoman yang fleksibel.

Kadang-kadang, kamu mungkin merasakan “flow state”. Yaitu kondisi di mana kamu sepenuhnya terlibat dalam apa yang kamu kerjakan. Kamu tidak terganggu oleh distraksi internal atau eksternal. Kamu merasa bersemangat, merasa fokus, dan benar-benar menikmati apa yang kamu lakukan.

Jika kamu berhenti secara acak karena timer 25 menit, kamu akan memutuskan aliran tersebut dan harus menginvestasikan lebih banyak energi untuk kembali ke situ. Seperti konsep inersia dalam fisika, benda diam cenderung tetap diam, dan benda bergerak cenderung tetap bergerak. Ketika kamu sedang dalam ritme yang baik, mudah untuk terus melanjutkan. Ketika kamu berhenti, seringkali butuh waktu untuk memulai lagi.

Oleh karena itu, jangan terlalu kaku dengan interval waktu. Yang penting diingat adalah tujuan utama dari Teknik Pomodoro adalah mencapai tingkat keluaran yang tinggi dalam jangka waktu lama. Terkadang ini berarti menyimpang dari aturan 25/5 standar. Sebaliknya, periksa diri dan lihat bagaimana perasaan kamu. Tetap ambil istirahat. Tetapi jika merasa blok kerja yang lebih pendek mengganggu ritme kamu, jangan takut untuk memperpanjangnya. Di sisi lain, jika menunggu sampai kamu merasa butuh istirahat, seringkali sudah terlambat.

2. Tidak menghabiskan istirahat dengan efektif

5 Kesalahan Umum Memakai Teknik Pomodoroilustrasi belajar (pexels.com/Karolina Grabowska)

Banyak orang yang menganggap istirahat sebagai waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak penting atau bahkan merugikan, seperti mengecek email, media sosial (medsos), atau berita, yang dapat menimbulkan stres atau distraksi tambahan.

Padahal, istirahat adalah bagian penting dari Teknik Pomodoro. Karena mereka memberi kesempatan bagi otak kamu untuk bersantai, menyegarkan diri, dan mempersiapkan diri untuk siklus kerja berikutnya. Jika menghabiskan istirahat dengan hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan berbahaya, kamu akan merusak keseimbangan antara kerja, istirahat, dan mengurangi efektivitas Teknik Pomodoro.

Oleh karena itu, gunakan istirahat kamu untuk melakukan aktivitas yang dapat membantumu merasa segar, seperti minum air, mengemil makanan ringan, meregangkan anggota tubuh, melakukan meditasi singkat, atau berjalan-jalan sebentar. Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu kamu meredakan ketegangan, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan suasana hatimu.

3. Tidak memanfaatkan keadaan energi

5 Kesalahan Umum Memakai Teknik Pomodoroilustrasi belajar (pexels.com/MART PRODUCTION)

Setiap orang memiliki pola energi yang berbeda-beda sepanjang hari. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ritme sirkadian, pola tidur, pola makan, dan tingkat stres. Ada waktu-waktu di mana kamu merasa lebih berenergi, termotivasi, dan kreatif. Ada kalanya kamu juga merasa lebih lelah, bosan, dan apatis. Jika kamu mengabaikan pola energi lalu menggunakan Teknik Pomodoro secara acak, kemungkinan tidak mendapatkan hasil yang optimal.

Oleh karena itu, sesuaikan Teknik Pomodoro dengan keadaan energi kamu. Misalnya, jika kamu merasa paling segar dan fokus di pagi hari, gunakan waktu tersebut untuk mengerjakan tugas-tugas yang paling penting, sulit, atau menantang. Jika kamu merasa paling santai dan terbuka di sore hari, gunakan waktu tersebut untuk mengerjakan tugas-tugas yang lebih kreatif, menyenangkan, atau eksploratif. Jika kamu merasa paling lelah dan bosan di malam hari, gunakan waktu tersebut untuk mengerjakan tugas-tugas yang lebih rutin, mudah, atau administratif.

Dengan menyesuaikan Teknik Pomodoro dengan keadaan energi, kamu akan dapat menggunakan waktumu dengan lebih efisien dan efektif.

4. Tidak menetapkan tujuan untuk interval studi

5 Kesalahan Umum Memakai Teknik Pomodoroilustrasi belajar (pexels.com/PNW Production)

Satu kesalahan umum yang sering dilakukan saat menggunakan Teknik Pomodoro adalah tidak menetapkan tujuan untuk interval studi. Banyak orang yang hanya memilih tugas secara acak dan mulai mengerjakannya tanpa menentukan apa yang ingin mereka capai dalam interval tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya arah, fokus, dan kemajuan. Oleh karena itu, tetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART) untuk setiap interval studi.

Misalnya, jika kamu ingin belajar matematika, jangan hanya mengatakan “saya akan belajar matematika selama 25 menit.” Tetapkan tujuan yang lebih konkret, seperti “saya akan menyelesaikan 10 soal latihan tentang persamaan kuadrat selama 25 menit.” Dengan menetapkan tujuan yang SMART, kamu akan lebih mudah memantau kemajuan, mengevaluasi hasil, dan merasa puas dengan pekerjaanmu.

5. Tidak menggabungkan strategi belajar

5 Kesalahan Umum Memakai Teknik Pomodoroilustrasi belajar (pexels.com/Karolina Grabowska)

Satu kesalahan umum yang sering dilakukan saat menggunakan Teknik Pomodoro adalah tidak menggabungkan strategi belajar. Banyak orang yang hanya mengandalkan teknik ini tanpa menggunakan strategi belajar lainnya, seperti ulangan, elaborasi, interogasi, atau pengujian diri. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya pemahaman, retensi, dan penerapan materi belajar.

Oleh karena itu, gabungkan Teknik Pomodoro dengan strategi belajar yang berdasarkan bukti. Misalnya, jika kamu ingin menghafal fakta-fakta, gunakan teknik ulangan. Yaitu mengulang informasi secara berkala dengan interval yang semakin lama. Jika kamu ingin memahami konsep-konsep, gunakan teknik elaborasi yang menjelaskan materi dengan kata-kata kamu sendiri dan memberikan contoh-contoh.

Jika kamu ingin menguji pengetahuan, gunakan teknik pengujian diri yang menjawab pertanyaan tanpa melihat buku atau catatan. Dengan menggabungkan Teknik Pomodoro dengan strategi belajar lainnya, kamu akan dapat belajar lebih dalam, lama, dan baik.

Dengan mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut, kamu akan dapat menggunakan Teknik Pomodoro dengan lebih optimal dan efisien. Kamu akan dapat menyelesaikan tugas-tugas kamu dengan lebih cepat, mudah, dan berkualitas. Kamu juga akan merasa lebih bahagia, sehat, dan sukses. Selamat mencoba!

Muhamad Aldifa Photo Community Writer Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya