Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
foto hanya ilustrasi (pexels.com/Lukas)

Denpasar, IDN Times - Potensi industri kreatif Indonesia terus dikembangkan, satu di antaranya dengan persiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui kemitraan strategis, para talenta industri kreatif ini kemudian diedukasi dan diberikan pelatihan. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, mengemukakan bahwa pengembangan industri kreatif tidak hanya bertujuan untuk kesinambungan ekonomi. Namun juga berperan mempromosikan pertumbuhan yang inklusif. Termasuk membuka lapangan pekerjaan untuk generasi muda yang merupakan populasi terbesar di Indonesia saat ini.

“Indonesia adalah contoh negara yang telah merasakan keuntungan dari tumbuhnya industri kreatif. Para generasi muda memiliki potensi yang luar biasa dan perlu diasah serta dikembangkan melalui program-program yang relevan dengan kebutuhan industri,” ujarnya.

1. Bali sangat berpotensi menjadi pusat industri perfilman Indonesia

Kepala BDI Denpasar, Arga Mahendra (Dok.IDN Times/Ayu Afria)

Menurut Kepala Balai Diklat Indonesia (BDI) Denpasar, Arga Mahendra, berdasarkan data dari Lembaga Demografi FEB UI, subsektor film animasi dan video pada tahun 2020 memberikan sumbangsih sebesar 0,21 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. Dengan serapan pekerja sebanyak 42.053 orang. Melihat potensi ini, berarti masih ada ruang pertumbuhan bagi subsektor film dan animasi.

Khususnya di Bali dinilai merupakan lokasi konsisten syuting favorit untuk film-film internasional. Juga banyak komunitas perfilman yang terus berkembang, serta banyaknya talenta-talenta kreatif yang mumpuni. Sehingga Bali sangat berpotensi menjadi pusat industri perfilman Indonesia.

"Berharap banyak talent-talent digital baru yang bisa kita tumbuhkan, Yang bisa kita dorong untuk menjadi sebuah tenaga kerja industri yang bisa mendorong  pertumbuhan industri kreatif," terangnya.

2. Pelatihan merupakan cara tepat untuk mengasah kemampuan

Pelatihan industri kreatif animasi (IDN Times/Ayu Afria)

Satu cara dalam mencetak talent-talent tersebut adalah dengan pemberian latihan. Misalnya, belum lama ini BDI Denpasar sebagai satuan kerja di bawah BPSDMI Kemenperin, berkolaborasi dengan Unreal Engine Indonesia Chapter, NVIDIA, dan Gigabyte memberikan beberapa pelatihan. Yakni pembuatan aset animasi 3 dimensi (3D) sekaligus pembuatan gerak animasi 3D.

"Materi pelatihan yang diberikan tersebut selaras dengan kecakapan yang paling dibutuhkan oleh pelaku subsektor film dan animasi di Indonesia," terangnya.

Jumlah lulusan program pendidikan dan pelatihan (diklat) 3 in 1 yang diselenggarakan BDI Denpasar pada tahun 2022 mencapai sebanyak 2.150 orang, dan tahun 2023 mencpai 2.996 orang.

3. Talenta didorong dalam pemanfaatan teknologi real-time rendering

Adegan film That Christmas (dok. Netflix/That Christmas)

Fokus utama dari pelatihan ini adalah mendorong pemanfaatan teknologi real-time rendering. Sebab ini menjadi standar dalam industri film dan animasi saat ini. Beberapa teknik terbaru yang dipelajari, mulai dari penciptaan aset digital, hingga pengembangan narasi interaktif yang dapat meningkatkan kualitas produksi.

"Memasuki era kecerdasan artifisial (AI), mereka juga diajarkan bagaimana meningkatkan kualitas serta produktivitas kerja mereka dengan menggunakan teknologi AI yang telah disematkan pada software Unreal Engine," terangnya.

Country Product and Sales Lead, Indonesia, Gigabyte, Abraham Goyomulia, menambahkan langkah ini juga sebagai persiapan SDM Indonesia dalam beradaptasi dengan AI. Gigabyte sendiri sebagai produsen perangkat keras bertaraf dunia menghadirkan perangkat terbaru bernama AI TOP. Dengan AI TOP, pengguna dapat memaksimalkan kapabilitas AI pada Unreal Engine.

"Kami melihat pentingnya mempersiapkan angkatan kerja Indonesia yang mampu beradaptasi dengan disrupsi AI," jelasnya.

Editorial Team