Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi interview (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pertanyaan seputar rencana lima tahun ke depan memang terdengar klise, tapi justru jadi salah satu pertanyaan yang paling sering menjebak dalam interview kerja. Banyak pelamar kerja yang asal jawab tanpa arah jelas, padahal jawaban di momen ini bisa menunjukkan seberapa visioner dan seriusnya seseorang terhadap posisi yang dilamar. HRD gak cuma ingin tahu rencana besar, tapi juga ingin melihat konsistensi, ambisi yang realistis, dan relevansi tujuan pribadi terhadap posisi yang ditawarkan perusahaan.

Sayangnya, jawaban seperti “Ingin jadi manajer dalam lima tahun” tanpa narasi pendukung sering terdengar kosong. Perusahaan ingin mendengar jawaban yang mencerminkan pertumbuhan yang selaras dengan nilai perusahaan dan kebutuhan bisnis. Karena itu, penting banget merancang jawaban yang strategis, realistis, tapi tetap menunjukkan ambisi positif. Berikut lima cara menjawab pertanyaan ini agar terkesan profesional dan visioner.

1. Tunjukkan rencana yang spesifik dan realistis

ilustrasi interview (unsplash.com/Walls.io)

Rencana yang terlalu muluk bisa membuat pewawancara meragukan kematangan pola pikir seseorang. Sebaliknya, jawaban yang terlalu umum juga bisa terdengar seperti gak punya arah. Menyebutkan langkah konkret, seperti ingin mengambil sertifikasi, memperdalam keahlian tertentu, atau naik level di bidang yang sama, jauh lebih powerful. Ini menunjukkan bahwa rencana tersebut bukan sekadar wacana, tapi sudah melalui proses perencanaan dan riset.

Gak perlu menyebut semua mimpi besar, cukup pilih dua sampai tiga tujuan yang bisa dicapai secara bertahap. Misalnya, “Dalam lima tahun, saya ingin menjadi spesialis data dengan sertifikasi resmi dan menangani proyek berskala besar.” Jawaban seperti itu jauh lebih kuat dibanding sekadar berkata “Ingin berkembang.” Pewawancara akan menangkap bahwa calon kandidat punya peta jalan karier yang terukur.

2. Kaitkan rencana dengan posisi yang dilamar

ilustrasi interview (unsplash.com/Mina Rad)

atu kesalahan umum adalah menjawab rencana lima tahun ke depan tanpa mengaitkannya dengan posisi yang sedang dilamar. Padahal, hal ini sangat krusial untuk menunjukkan bahwa seseorang memang serius dan punya minat jangka panjang terhadap pekerjaan tersebut. Menyelaraskan rencana pribadi dengan arah perusahaan juga bisa meningkatkan peluang lolos seleksi.

Misalnya, jika melamar sebagai content writer, bisa menyampaikan bahwa dalam lima tahun ke depan ingin menjadi content strategist yang memahami SEO dan mampu memimpin tim kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa posisi entry-level yang dilamar bukan sekadar batu loncatan, tapi bagian dari perjalanan karier yang direncanakan matang. Perusahaan lebih tertarik pada kandidat yang memang berniat bertumbuh di dalam organisasi.

3. Tampilkan semangat belajar dan adaptasi

ilustrasi interview (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dunia kerja cepat banget berubah, dan perusahaan suka kandidat yang siap belajar dan beradaptasi. Saat menjawab pertanyaan ini, sebaiknya jangan fokus hanya pada jabatan atau posisi tertentu, tapi juga pada semangat belajar keterampilan baru. Ini akan menunjukkan fleksibilitas dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan.

Misalnya, “Saya ingin mengembangkan kemampuan analisis dan public speaking agar bisa mengambil peran strategis dalam tim.” Kalimat seperti itu lebih meyakinkan karena fokus pada proses dan pengembangan diri, bukan hanya hasil akhir. Perusahaan akan melihat bahwa orang tersebut punya growth mindset dan komitmen jangka panjang.

4. Hindari jawaban terlalu personal atau umum

ilustrasi interview (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Banyak yang terpeleset dengan menjawab terlalu personal, seperti ingin menikah, punya rumah, atau punya usaha sendiri. Walaupun wajar dan manusiawi, konteks interview kerja seharusnya tetap fokus pada kontribusi profesional. Hindari juga jawaban “Terserah ke mana hidup membawa,” karena kesannya pasrah dan gak punya visi.

Fokuslah pada jawaban yang relevan dengan pekerjaan, walau tetap bisa sedikit menyelipkan nilai personal jika relevan. Misalnya, kalau suka tantangan, bisa bilang ingin jadi mentor untuk generasi baru di bidang yang digeluti. Intinya, pastikan jawaban tetap berkiblat ke arah karier dan profesionalisme.

5. Tutup jawaban dengan optimisme dan kesiapan

ilustrasi interview (pexels.com/Resume Genius)

Akhiri jawaban dengan nada optimis dan kesiapan berkontribusi, bukan sekadar keinginan pribadi. Tunjukkan bahwa rencana lima tahun ke depan juga melibatkan proses kolaborasi, kerja tim, dan pertumbuhan bersama perusahaan. Ini akan memberikan kesan positif bahwa kandidat gak cuma mikir diri sendiri.

Contohnya, bisa tutup dengan kalimat, “Saya percaya rencana ini bisa tercapai jika didukung oleh lingkungan kerja yang tepat, dan saya yakin perusahaan ini menyediakan ruang untuk berkembang.” Kalimat ini menunjukkan optimisme dan kesiapan untuk bertumbuh bersama perusahaan. Pewawancara cenderung lebih tertarik pada orang yang punya sikap proaktif dan positif terhadap masa depan.

Menjawab pertanyaan tentang rencana lima tahun ke depan memang kelihatannya sederhana, tapi sebenarnya bisa menunjukkan karakter, nilai, dan pola pikir seseorang. Dengan jawaban yang tepat, pewawancara bisa melihat seberapa dalam komitmen terhadap posisi yang ditawarkan. Jadikan pertanyaan ini sebagai momen untuk menunjukkan arah karier yang matang, bukan sekadar basa-basi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team