TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hal Merugikan saat Memaksa Bekerja Lewati Kapasitas

Coba deh direnungkan. Malah gak produktif kalau kamu maksa

7 Hal Merugikan saat Memaksa Bekerja Lewati Kapasitas (unsplash.com/Nubelson Fernandes)

Kita hidup di dunia yang terus bergerak dengan cepat. Tempat tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi sering kali bersaing untuk mendapatkan perhatian kita. Dalam upaya untuk mencapai lebih banyak, kita terkadang sering memaksakan diri melewati kapasitas yang sehat.

Dalam artikel ini, mari kita bahas 7 hal merugikan yang terjadi ketika kamu memaksa diri untuk bekerja melebihi batas, serta bagaimana mencegahnya agar tidak terjebak dalam 7 yang berpotensi merusak. Yuk simak!

Baca Juga: 3 Tips Agar Kamu Enjoy Menjalani Aktivitas Kerja yang Padat

Baca Juga: 5 Alasan Orang Lain Selalu Mengandalkan Dirimu

1. Stres yang menggerogoti: gejala pertama burnout

ilustrasi stress (unsplash.com/JESHOOTS.COM)

Stres adalah reaksi alami terhadap tekanan. Tetapi ketika kamu terus-menerus mengalami stres yang berlebihan, ini bisa menjadi gejala pertama dari burnout. Stres kronis dapat mengganggu tidur, meningkatkan tekanan darah, dan bahkan memengaruhi kesehatan mental.

Menurut American Psychological Association, mengidentifikasi gejala stres dan mencari cara untuk mengelola stres adalah langkah pertama dalam mencegah burnout. Jangan abaikan perasaan stresmu.

2. Kurangnya waktu untuk merenung dan beristirahat

ilustrasi waktu (pixabay.com/Nile)

Ketika memaksakan diri terus bekerja tanpa istirahat, kamu cenderung mengorbankan waktu yang diperlukan untuk merenung dan merilekskan pikiran. Kekurangan waktu untuk merenung dan beristirahat dapat menyebabkan penurunan kualitas kerja, kreativitas yang berkurang, dan peningkatan risiko kesalahan.

Menurut Harvard Business Review, jeda yang teratur selama hari kerja, seperti jalan-jalan singkat atau meditasi, dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mental. Ingatlah untuk memberi dirimu waktu untuk beristirahat.

3. Hubungan sosial yang terabaikan

ilustrasi sosial (pixabay.com/geralt)

Terlalu sibuk dengan pekerjaan dapat mengarah pada pengorbanan hubungan sosial yang penting. Ketika terlalu fokus pada pekerjaan, kamu mungkin mengabaikan waktu yang seharusnya di habiskan bersama keluarga, teman, dan orang-orang yang kita cintai.

Menurut penelitian dari Journal of Social and Personal Relationships, hubungan sosial yang kuat memiliki dampak positif pada kesejahteraan kita. Jangan biarkan pekerjaan menghancurkan hubungan sosialmu.

4. Kesehatan fisik yang terlupakan

ilustrasi sehat (pixabay.com/andreas160578)

Dalam perjuangan untuk mencapai target kerja, kesehatan fisik sering kali dikesampingkan. Kurangnya waktu untuk olahraga, pola makan yang buruk, dan kurang tidur merupakan akibat dari memaksakan diri bekerja melebihi kapasitas.

Menurut World Health Organization, kesehatan fisik yang baik adalah kunci untuk kinerja yang optimal. Luangkan waktu untuk berolahraga, makan dengan sehat, dan tidur cukup untuk menjaga kesehatan fisikmu.

5. Kreativitas yang terhambat

ilustrasi kreativitas (unsplash.com/Kvalifik)

Ketika bekerja terlalu keras dan terlalu lama, kreativitas kamu cenderung terhambat. Kreativitas membutuhkan waktu dan ruang untuk berkembang, dan tekanan terlalu besar dapat membatasi kemampuan kamu untuk berpikir secara kreatif.

Menurut Journal of Experimental Social Psychology, memberi diri waktu untuk beristirahat dan berpikir di luar pekerjaan dapat membantu meningkatkan kreativitas. Jangan biarkan burnout menghentikan kreativitasmu.

6. Efek jangka panjang pada kesehatan mental

ilustrasi kesehatan mental (pixabay.com/WOKANDAPIX)

Burnout adalah masalah serius yang dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan mental. Depresi, kecemasan, dan masalah mental lainnya dapat muncul sebagai hasil dari tekanan kerja yang berlebihan.

Menurut Mental Health Foundation, merawat kesehatan mental seharusnya menjadi prioritas. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika kamu merasa stres atau terjebak dalam burnout.

Verified Writer

Ignatius Drajat Krisna Jati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya