Pekerjaan yang Cocok untuk Orang dengan Bipolar, Ini Penjelasan Ahli
Yuk mulai peduli dengan kesehatan jiwa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Belum lama ini beberapa public figure di negeri ini mulai terbuka dan berani menyampaikan bahwa dirinya memiliki bipolar. Begitu juga dengan mereka yang memiliki gangguan kesehatan mental lainnya, seperti Borderline Personality Disorder (BPD), Obsessive Compulsive Disorder (OCD), Panic Attack Disorder, Anxiety Attack, hingga Tourette Syndrome. Belakangan, masyarakat pun mulai familiar dengan istilah bipolar.
Nah, seberapa jauh gangguan kesehatan mental tersebut berpengaruh terhadap kehidupan dan pekerjaan yang mereka jalani, terutama bagi orang dengan bipolar (ODB)? Berikut penjelasan dari Psikiater di Klinik Utama Sudirman Medical Center (SMC) Denpasar, sekaligus Founder Rumah Berdaya dan pegiat kesehatan jiwa di Komunitas Teman Baik, dr I Gusti Rai Putra Wiguna SpKJ:
Baca Juga: Ketua Komunitas Bipolar Bali: Banyak ODB Tidak Berani Membuka Diri
1. Lebih banyak ODB yang bergiat dalam bidang kesenian dan kreatif
Menurut dokter Rai, dari kajian berbagai penelitian, secara kreativitas orang dengan bipolar tidak mengalami gangguan. Bahkan ada beberapa temuan yang menyatakan bahwa justru banyak ODB yang berkecimpung di bidang yang memerlukan kreativitas.
“Kebanyakan adalah orang-orang di kreatif ya. Jadi pelukis, seniman, artis. Jadi di bidang kreativitas gitu. Orang yang mengalami bipolar ini, jadi sebenarnya bukan menjadi hal yang mengejutkan,” ungkapnya.