Cok Ace: Gen Z Cari Kerja Bukan untuk Hidup, Tapi Pengalaman
Mereka lebih memilih kerja ke luar negeri kalau untuk hidup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Kemajuan teknologi telah mendorong berkembangnya lanskap sumber daya manusia (SDM), mulai dari perubahan kebutuhan organisasi hingga dinamika tenaga kerja. Transformasi ini membuat para profesional human resources (HR) harus beradaptasi, dan mengadopsi strategi inovatif untuk secara efektif dalam mengelola pengalaman manusia di tempat kerja.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali, Prof Dr Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, menyebutkan banyak tenaga kerja lokal yang saat ini lebih memilih bekerja di luar negeri, terutama kapal pesiar dan spa. Hal ini membuat persaingan perekrutan tenaga kerja di Bali untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pariwisata semakin membeludak.
“Kalaupun kita bisa merekrut tenaga kerja, generasi kita sekarang sudah Generasi Z. Tidak seperti dulu memang, orang-orang yang betul-betul mencari pekerjaan untuk hidup. Sekarang banyak adik-adik yang bekerja itu hanya untuk pengalaman saja. Ketika mereka bosan, mereka pindah ke tempat lain,” ungkapnya dalam acara Human Resources Association Bali belum lama ini.
1. Etos kerja Generasi Z saat ini mudah sekali pindah kerja
Cok Ace menyoroti etos kerja Generasi Z saat ini kebanyakan suka berpindah pekerjaan. Sedangkan mereka yang ingin bekerja untuk hidup, cenderung mengambil kesempatan ke luar negeri.
“Yang terjadi di Indonesia khususnya di Bali, tidak semua desa yang terjadi seperti itu. Menurut saya, tidak lebih dari 5 persen. Baguslah. Ini kami antisipasi bagaimana agar tidak pindah-pindah, terutama Gen Z ya,” ungkapnya.
Terlepas dari hal itu, ia menilai sikap berpindah kerja juga disebabkan oleh kultur di perusahaan itu sendiri, yang secara umum juga dianggap lebih manusiawi. Akan tetapi, bagi perusahaan tentu menjadi pertimbangan tersendiri agar tetap bisa berkembang dan maju.