5 Alasan Kamu Terkena PHK dari Perusahaan

Penyebab PHK bisa saja diakibatkan karena kinerja pegawai yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Setiap pegawai harus memiliki tanggung jawab untuk menjaga performanya. Jika performanya tidak bagus, maka bukan hal aneh jika risiko PHK akan terjadi agar perusahaan bisa mencari pengganti yang lebih kompeten.

Biasanya tanda-tanda kinerja yang kurang memadai dapat ditandai dengan seringnya melakukan kesalahan, ketidakmampuan dalam mencapai target, ataupun kurangnya inisiatif dalam melakukan pekerjaan.

Profesionalitas merupakan kunci penting yang harus dimiliki oleh setiap pegawai tanpa terkecuali, sehingga dapat menjamin proses bekerja. Namun, tidak semua pegawai punya perilaku yang profesional di tempat kerja. Sehingga hal ini dapat memunculkan adanya sanksi yang dapat bermuara pada risiko PHK.

Biasanya perusahaan akan mengenali pegawai-pegawai yang dirasa tidak profesional, seperti ketidakhadiran tanpa alasan yang jelas, sering terlambat datang ke tempat kerja, konflik yang sering terjadi dengan pegawai lain, bahkan pelanggaran-pelanggaran terhadap kebijakan perusahaan. Tentu saja perusahaan akan sangat mengharapkan pegawai yang memiliki profesionalisme tinggi. Sehingga jika sampai tidak patuh dengan etika yang ada, maka bisa membuat perusahaan memutuskan hubungan kerja.

PHK bisa diakibatkan oleh kondisi perusahaan yang mengalami ketidakstabilan. Memang faktor ekonomi dan perubahan struktural dalam perusahaan bisa menyebabkan potensi PHK, sehingga hal inilah yang membuat para pegawai jadi rentan kehilangan pekerjaan.

Biasanya perusahaan yang akan melakukan PHK pada pegawainya punya tanda-tanda pengurangan anggaran, penurunan penjualan, ataupun restrukturisasi internal yang membuat perusahaan jadi harus mengurangi jumlah karyawan. Situasi ekonomi yang sulit ditebak dan kompetisi bisnis yang semakin ketat, membuat perusahaan harus bisa memiliki strategi bisnis baru agar tidak sampai melakukan PHK terhadap pegawainya.

Dunia bisnis saat ini mengalami berbagai perubahan yang cukup signifikan, khususnya dalam urusan teknologi. Seiring perkembangan zaman, tentunya para pegawai dituntut agar beradaptasi dengan perubahan teknologi, sehingga harus mau belajar dan dapat meningkatkan peluang karier yang jauh lebih baik.

Sayangnya jika ada pegawai yang tidak mampu ataupun tidak mau belajar menguasai teknologi, maka bisa terkena risiko PHK. Bagaimanapun perusahaan sangat membutuhkan pegawai yang bisa mengikuti perkembangan teknologi dan mengaplikasikannya dalam proses bekerja sehari-hari, sehingga bisa semakin mendukung produktivitas perusahaan.

Risiko PHK juga sering terjadi pada pegawai di usia yang dianggap tidak produktif. Hal ini karena setiap perusahaan mungkin memiliki kebijakan yang berbeda-beda terkait masa kerja, dan batas usia para pegawainya. Namun hal ini juga disesuaikan dengan kondisi perekonomian dari perusahaan.

Biasanya jika kondisi perusahaan dinilai kurang stabil, maka para pegawai yang usianya tidak produktif akan lebih berisiko terkena PHK. Tidak mengherankan apabila faktor usia ini menjadi hal yang cukup riskan karena dapat menimbulkan PHK pada siapa pun, sehingga harus dibuat antisipasi sejak awal.

Mengalami PHK tentunya merupakan hal yang sangat sulit bagi banyak orang karena secara otomatis kehilangan pekerjaannya. Oleh sebab itu, mengantisipasi risiko PHK menjadi hal yang perlu dilakukan agar bisa mendapatkan jaminan karier yang lebih baik. Selalu lakukan evaluasi diri agar bisa menjadi pegawai yang berprestasi, sehingga jauh dari risiko banyak!