Persaingan dalam mencari pekerjaan semakin ketat karena berbagai faktor, seperti jumlah pencari kerja yang terus meningkat, sementara pekerjaan yang tersedia tidak selalu sebanding. Globalisasi, kemajuan teknologi, dan otomatisasi juga mengurangi kebutuhan tenaga kerja di beberapa sektor, memaksa orang untuk beradaptasi dan mengembangkan keterampilan baru.
Perusahaan sering kali mengutamakan calon dengan kualifikasi tinggi, batasan usia, pengalaman kerja, dan keterampilan khusus, sehingga menciptakan tantangan bagi mereka yang baru lulus atau kurang berpengalaman. Selain itu, proses seleksi yang ketat membuat pencarian pekerjaan semakin meningkat.
Kondisi sulitnya mencari pekerjaan disertai dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang menjadi wadah untuk pihak yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan tindakan kejahatan. Penipuan lowongan pekerjaan menjadi semakin marak seiring dengan meningkatnya jumlah pencari kerja yang rentan terhadap tawaran-tawaran yang menggiurkan. Modus penipuan ini sering kali memanfaatkan platform digital, seperti media sosial, email, dan aplikasi pesan, untuk menyamar sebagai pihak resmi atau menawarkan pekerjaan palsu. Sebagai bentuk kewaspadaan, berikut ini adalah ciri-ciri modus penipuan lowongan kerja.