3 Tips Agar Kamu Enjoy Menjalani Aktivitas Kerja yang Padat

21 Okt 2023, 14:00 WIB

ilustrasi perempuan sedang bekerja secara online (pexels.com/George Milton)

Gak bisa dimungkiri menjalani aktivitas kerja yang padat dan hanya memiliki sedikit waktu istirahat memang membuat hidup terasa begitu berat. Kumpulan rasa lelah yang bersatu, bahkan membuatmu kerap berniat untuk mengajukan pengunduran diri saja demi kehidupan yang lebih tenang. Jangan buru-buru kamu lakukan. Nyatanya untuk kembali menemukan semangat, kamu hanya perlu berbicara kepada diri sendiri tentang tujuan awal kamu memilih bekerja.

Aktivitas yang padat mungkin membuat mentalmu kurang sehat, tetapi bukan berarti dampak tersebut gak bisa kamu minimalisir bukan? Dari mencuri waktu mengerjakan hobi hingga melihat kehidupan orang yang gak seberuntung kamu, berikut beberapa tips penting yang sengaja dirangkum untukmu agar kembali menemukan semangat dalam bekerja. Keep reading, ya.

1. Menyempatkan waktu melakukan hobimu

ilustrasi perempuan sedang bekerja secara online (pexels.com/Amina Filkins)

Sepadat apa pun jadwal kerja, jangan lupa mengambil jeda untuk melakukan aktivitas yang jadi hobimu. Hal ini berguna untuk mengembalikan energi yang terkuras akibat beban kerja yang gak berkesudahan. Gak harus meluangkan waktu berjam-jam, lima belas menit pun bisa kamu manfaatkan untuk membaca buku kesukaan, menyempatkan menonton potongan film favorit, atau sekadar mencari meme lucu yang bisa membuatmu tertawa.

Saat jadwal kerjamu padat, kamu gak boleh hanya terpaku pada deadline, rasa capek, dan keluhanmu saja. Tetap tumbuhkan semangat di dalam diri dengan mengingat hal-hal yang kamu sukai. Jika fokusmu hanya ke bagian susah-susahnya, nantinya aktivitas yang kamu jalani akan terasa semakin berat.

2. Gak usah terlalu sering melihat potret santai orang lain

ilustrasi melihat ponsel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kadang yang membuatmu gak enjoy dalam bekerja adalah karena membandingkan aktivitasmu dengan orang lain. Melihat orang lain bisa bekerja santai membuatmu lantas iri terhadap nasib mereka. Padahal bisa saja aktivitas santai yang kamu dambakan itu sebenarnya adalah aktivitas yang gak diharapkan orang tersebut.

Beberapa orang ada yang harus banting tulang terpanggang sinar matahari demi mengais rezeki. Ada pula yang memperoleh pekerjaan di ruang ber-AC sambil menatap layar komputer berjam-jam lamanya. Gak ada di antaranya yang jauh lebih mudah. Semua yang bekerja punya sisi santai dan lelahnya masing-masing.

Perbedaannya terletak pada cara mereka memperlihatkan keadaannya pada dunia. Oleh karena itu, kamu harus mengurangi kebiasaan membandingkan diri demi kesehatan mental dan menjaga semangatmu dalam bekerja.

3. Mengingat banyak orang yang menginginkan dirinya ada di posisimu sekarang

ilustrasi perempuan melamun (pexels.com/cottonbro studio)

Cara tetap enjoy menjalani aktivitas kerja yang padat selanjutnya adalah dengan mengingat betapa beruntungnya kamu mampu bekerja di posisimu saat ini. Orang lain mungkin sangat ingin seperti kamu sekarang, tetapi mereka gak diberikan keberuntungan seperti kamu. Mengingat hal tersebut, apa kamu masih ingin mengeluh jika atasanmu meminta beberapa revisi lembar kerja, masih ingin mengeluh saat tugasmu terus mengalir seperti air? Tentu sudah gak lagi, kan?

Sekarang kamu tentu sudah sadar bahwa kamu termasuk orang yang beruntung di muka bumi, bukan? Rasa syukur yang perlahan kamu rasakan, nantinya membuatmu malu untuk sekadar mengeluh. Di luar sana banyak yang susah payah dan berdoa dengan sungguh demi mendapatkan apa yang telah kamu miliki hari ini. Gak lucu kan kalau kamu yang sudah memilikinya, justru terkesan gak menikmatinya?

Setiap pekerjaan memiliki plus minus-nya masing-masing. Jangan pernah menyerah hanya karena digoda oleh rasa lelah. Ingatlah bahwa padatnya aktivitas kerjamu adalah impian para pencari kerja di luar sana. Pogi hajima!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.