Profil Gung Swara, Koreograf Flower Versi Bali yang Viral

Dia pernah viral karena koreografi single lagunya Jisoo

Konten koreo dari debut single solo Jisoo BLACKPINK, Flower, versi Bali yang dibuat oleh akun TikTok @swaradanta pernah viral di media sosial (medsos). Koreo yang memadukan unsur tari khas Bali ini mendapat apresiasi dari warganet. Bahkan tidak sedikit yang menilai, koreo Jisoo memiliki kemiripan dengan tarian Bali.

Adalah AA Gde TH Iswara AM, sosok pembuat konten koreo tersebut versi Bali. Pria yang akrab dipanggil Gung Swara ini, ternyata merupakan penari profesional dalam dunia seni, khususnya seni tari.

Gung Swara bahkan sudah beberapa kali bekerja sama dengan para seniman ternama. Berikut profil Gung Swara, seniman tari yang mempopulerkan koreo single lagu Jisoo, Flower, versi Bali.

Baca Juga: 10 Lagu Bali Terbaru Mei 2023, Mbok Dek Ulik Lagi Cari Jodoh

Baca Juga: 5 Peristiwa di Film Teluh Darah yang Melanggar Norma Hukum

1. Darah seni dari keluarga

Profil Gung Swara, Koreograf Flower Versi Bali yang ViralAA Gde TH Iswara AM, koreograf single lagunya Jisoo, Flower, versi Bali. (Instagram.com/swaradanta)

Gung Swara merupakan warga Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Kesenian telah mendarah daging sejak ia kecil karena tinggal di lingkungan para seniman.

Gung Swara merupakan cucu dari seorang Maestro Kendang dan Tari Legong dari Peliatan, AA Gde Ngurah Mandera; serta anak dari Maestro Tari Kebyar Duduk Peliatan, AA Gde Bagus Mandera dan Ibu Jero Wulandari.

"Memang sejak kecil sudah ada ketertarikan di dunia tari dan dituntun oleh orangtua dan keluarga," ujar Gung Swara, Senin (8/5/2023).

Gung Swara menekuni seni tari sejak TK, karena juga terpengaruh lingkungan sekitar yang sering mengadakan latihan menari dan pementasan. Ia mengakui sempat berhenti menari setelah lulus SD karena ejekan teman-temannya.

"Saya mulai menari kembali kelas 2 SMP. Awalnya diperkenalkan tari modern oleh AA Gde Oka Dalem dan juga dibimbing sampai bisa tari Bali saat SMA hingga sekarang" ungkap Gung Iswara.

2. Bekerja sama dengan seniman-seniman ternama

Profil Gung Swara, Koreograf Flower Versi Bali yang ViralAA Gde TH Iswara AM, koreograf single lagunya Jisoo, Flower, versi Bali. (Instagram.com/swaradanta)

Ketekunan Gung Swara dalam menekuni seni tari berdampak besar pada perjalanannya sebagai seorang seniman. Ia bahkan berkesempatan kerja bareng para seniman hebat seperti Gus Teja, Guruh Soekarno, Eko Pece, Alffy Rev, Titi Dj, Rianto, dan lainnya.

"Tentu juga bisa jalan-jalan gratis ke luar Bali, untuk ikuti even nasional maupun internasional," katanya.

Namun ada beberapa cerita kurang menyenangkan selama dirinya menjadi seorang penari profesional. Ia memiliki mata sipit dan tubuh besar, sangat berbeda dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Sehingga awalnya ia kesulitan untuk berbaur di tari kelompok.

"Sempat juga dimanfaatkan oleh beberapa oknum hingga penipuan seperti tidak dibayar setelah tampil, diberikan fasilitas ruang ganti dan makanan yang tidak layak. Sempat di-bully juga karena menarikan tari perempuan. Padahal kalau dikaji zaman dulu di Bali, penari laki-laki biasa menarikan tari perempuan."

3. Pekerjaan seni tari sekarang sangat menjanjikan di era digital

Profil Gung Swara, Koreograf Flower Versi Bali yang ViralAA Gde TH Iswara AM, koreograf single lagunya Jisoo, Flower, versi Bali. (Instagram.com/swaradanta)

Gung Swara menilai, pekerjaan di dunia seni tari saat ini cukup menjanjikan. Hal ini tidak lepas dari perkembangan pasar media. Jadi seniman dapat dengan mudah dan cepat mengekspresikan karyanya, serta memasarkannya ke masyarakat luas.

"Contohnya saya dengan membuat channel YouTube dan konten tari sampai dilirik oleh Alffy Rev. Akhirnya kami bekerja sama dalam proyek Wonderland Indonesia 1, Wonderland Indonesia 2, Beauty of Bali, Spirit of Papua, dan sering diajak manggung bersama sampai saat ini," jelas Gung Swara.

Namun untuk mencapai hal itu membutuhkan konsistensi dan kerja keras dalam pembuatan konten tersebut.

4. Senang mengolaborasikan gerakan Tari Bali dengan berbagai musik

Profil Gung Swara, Koreograf Flower Versi Bali yang ViralAA Gde TH Iswara AM, koreograf single lagunya Jisoo, Flower, versi Bali. (Instagram.com/swaradanta)

Koreograf lagunya Jisoo yang berjudul Flower ini awalnya hanya keisengan Gung Swara. Karena selama ini ia gemar mengolaborasikan gerakan tari khas Bali di berbagai musik.

"Awalnya yang namanya penari pastinya iseng membuat konten tari. Tapi karena saya penari Bali, jadi meng-cover dance Flower Jisoo dengan gerakan tari Bali. Karena saya memang suka mengolaborasikan gerakan tari Bali di berbagai musik yang ada," ungkap Gung Swara.

Menurutnya, musik dari lagu tersebut sangat pas untuk ditarikan, sehingga tidak begitu sulit dikolaborasikan dengan gerak Tari Bali.

"Musiknya enak didengar, badan ini otomatis bergerak. Tidak disangka ternyata banyak yang suka konten yang saya buat, sampai dikomen oleh artis dan beberapa tokoh terkenal," kenangnya.

5. Seni dan budaya masih digemari generasi muda di Bali

Profil Gung Swara, Koreograf Flower Versi Bali yang ViralAA Gde TH Iswara AM, koreograf single lagunya Jisoo, Flower, versi Bali. (Instagram.com/swaradanta)

Gung Swara menilai, antusias generasi muda dengan seni tari Bali saat ini masih sangat baik. Apalagi di Bali banyak memiliki acara adat seperti piodalan (perayaan hari jadi tempat suci), HUT teruna teruni, lomba tari, HUT kota atau kabupaten, Pesta Kesenian Bali (PKB), dan acara lainnya. Generasi mudanya banyak diberikan kesempatan untuk tampil.

"Walaupun akan terjadi seleksi alam ketika masuk dunia kerja, tetapi saya rasa budaya Bali dan hal seni tari masih digemari kaum anak muda," katanya.

Ia berharap, ke depannya semoga orang-orang tidak melupakan dan lebih mendukung budaya atau tarian asal daerahnya masing-masing. Mengingat ini merupakan aset warisan budaya yang harus dijaga, dan hanya dimiliki oleh daerah tersebut khususnya di Bali.

"Jadilah diri sendiri dan jangan takut menjadi berbeda dari yang lain. Karena kita dilahirkan bukan untuk menjadi sama, tetapi bagaimana kita bisa menjadi manusia yang bermakna."

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya