Sapardi Terima Penghargaan "Lifetime Achievement Award" di UWRF 2018

Kamu bisa cek jadwalnya juga di sini

Ubud Writer and Readers Festival (UWRF) ke-15 resmi dibuka di Puri Agung Ubud, Gianyar, Rabu (24/10) malam. Perayaan sastra dan seni terbesar di Asia Tenggara ini mengambil tema Jagadhita, yang merupakan filosofi dalam agama Hindu mengenai kebahagiaan dan kesejahteraan.

1. Dibuka oleh Marty Natalegawa

Sapardi Terima Penghargaan Lifetime Achievement Award di UWRF 2018IDN Times/Imam Rosidin

Baca Juga: Film Marlina & Charlie in Bali Bakal Ditayangkan di Ubud Writers 2018

Acara yang dihadiri sekitar 200 orang ini dibuka oleh mantan Menlu dan diplomat, Marty Natalegawa. Dalam sambutannya, ia mengatakan festival ini merupakan selebrasi dari kata yang mampu mengekspresikan emosi manusia.

"Selamat menikmati festival ini," katanya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Janet De Neefe, founder & director Ubud Writers and Readers Festival. Dalam sambutannya, ia memuji peran besar anak muda dalam menyukseskan gelaran ini.

2. Sapardi Djoko Darmono dianugerahi sebagai “Lifetime Achievement Award”

Sapardi Terima Penghargaan Lifetime Achievement Award di UWRF 2018IDN Times/Imam Rosidin

Di sela-sela acara, legenda sastra Indonesia, Sapardi Djoko Darmono dianugerahi “Lifetime Achievement Award.” Ini merupakan penghargaan atas jasa-jasanya yang luar biasa dalam memajukan dunia sastra Indonesia.

Dalam sambutannya, Sapardi mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembacanya dan penerbitnya. Menurutnya, penulis akan selalu terkoneksi dengan para pembacanya. Selain itu, ia mengungkap, UWRF 2018 adalah agenda sastra terbaik tahun ini.

Untuk diketahui, Sapardi merupakan penyair terkemuka Indonesia. Satu karyanya yang terkenal adalah "Yang Fana Adalah Waktu" dan novel "Hujan Bulan Juni".

3. Berikut acara menariknya

Sapardi Terima Penghargaan Lifetime Achievement Award di UWRF 2018Facebook.com/ubudwritersfest

Baca Juga: 10 Tokoh Keren yang Jadi Speaker Ubud Writers & Readers Festival 2018

UWRF 2018 berlangsung dari tanggal 24 hingga 28 Oktober mendatang. Acara ini akan menghadirkan 180 pembicara mulai dari Dee Lestari, Leila S Chudori, Aan Mansyur, Djenar Maesa Ayu, Yenny Wahid hingga Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastusi.

Tak hanya itu, ada banyak sekali even-even menari yang bisa diikuti. Berikut daftar acara menarik dalam lima hari ke depan.

Kamis (25/10), Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, akan menjadi pembicara dengan tema 'Sink It'. Susi akan mengisahkan perjuangannya dalam menjaga perairan Indonesia dari kapal pencuri ikan. Acaranya akan digelar di Neka Museum, pukul 10.15 hingga 11.30 Wita.

Selain itu, para peserta juga bisa menonton film Marlina: Si Pembunuh Dalam Empat Babak (2017)'. Berikutnya, peserta juga bisa menghadiri peluncuran buku Nayla, karya Djenar Maesa Ayu yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Sebastian Partogi yang bertempat di Blanco Renaissance Museum.

Pada Jumat (26/10), gelaran UWRF 2018 akan memutar film 'Love is a Bird (2018)', karya terbaru dari Richard Oh. Di hari yang sama, pengunjung juga bisa menyaksikan film Laut Bercerita (2017) yang disutradarai oleh Pritagita Arianegara. Film ini merupakan adaptasi dari novel Leila S Chudori.

Pada Sabtu (27/10), pengunjung akan dihibur oleh film Sekala Niskala (2017) karya Kamila Andini.

Di hari terakhir, Minggu (28/10), ada sesi "Does Asean Matter" dengan pembicara Marty Natalegawa. Acara tersebut dilangsungkan di Indus Restaurant pukul 14.30-15.30 Wita.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya