3 Band Indie Bali Terlibat Proyek Regenerasi Bernyali PTC

Ada yang menyelipkan Bahasa Madura lho

Denpasar, IDN Times – Sebanyak tiga band indie di Bali terpilih masuk dalam proyek Regenerasi Bernyali yang dinaungi oleh Pohon Tua Crematorium (PTC) di antaranya Soulfood, Matilda, dan Astera. Founder PTC, Dadang SH Pranoto, mengungkapkan program Regenerasi Bernyali ini berjalan selama 6 bulan dan sudah dimulai sejak akhir 2022. Tujuannya tentu saja untuk meregenerasi seniman-seniman musik indie terutama di Bali.

Dadang memilih 3 band indie tersebut atas berbagai pertimbangan. Mulai dari ia menyaksikan langsung konser masing-masing band, hingga mereka dianggap paling berani mengucapkan sumpah pra-nikah alias komitmen sebagai musisi.

"Hari ini saya pengen bermanfaat buat kawan-kawanku," ungkapnya di kafe daerah Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Minggu (13/8/2023) lalu.

Baca Juga: 10 Lagu Bali Terbaru Agustus, Ada Alunan Suling Gus Teja

1. PTC menjaga keorisinalan karya band indie

3 Band Indie Bali Terlibat Proyek Regenerasi Bernyali PTCFounder PTC, Dadang SH Pranoto (Dok.IDN Times/istimewa)

Dadang melihat banyak anak muda dengan karya yang ia anggap berbahaya, sehingga membuatnya tidak bisa diam. Dalam program ciptaannya ini, ia memberikan grup-grup band untuk menjaga keorisinalan. PTC hanya memfasilitasi terkait proses produksi musiknya seperti perekaman dan sebagainya. PTC menemukan tiga band tersebut dalam kondisi sudah memulai musik, dan tidak ada tujuan untuk mengubah keorisinalan musik mereka.

"Berkali-kali aku bilang, yang jelas band-band yang bergabung, aku tidak akan mengubah apa pun. Itu yang pertama. Kedua, aku nggak akan bikin kalian terkenal. Karena yang kukasih adalah cara-cara untuk mencapai itu," katanya.

2. Album dipersembahkan untuk pendengar, pemimpi, dan rasa terima kasih untuk teman-temannya

3 Band Indie Bali Terlibat Proyek Regenerasi Bernyali PTCMatilda (Dok.IDN Times/istimewa)

Perwakilan grup band Matilda, Ewa, mengatakan albumnya ini diberi nama Cosmotopia. Artinya, musik yang mereka usung sangat luas, baik dalam aransemen maupun hal detail lainnya. Sehingga siapa pun yang mendengar akan bahagia karena musiknya cenderung menyampaikan pesan fantasi.

"Pengalaman kami sangat asyik bisa berkolaborasi di sini. Matilda ini membuat lirik dalam Bahasa Inggris," terangnya.

3 Band Indie Bali Terlibat Proyek Regenerasi Bernyali PTCAstera (Dok.IDN Times/istimewa)

Perwakilan Astera, Candra, mengatakan sebagai band terakhir yang masuk ke PTC mengatakan program ini cukup membantu regenerasi para talent tersebut. Grup band ini mengambil nama albumnya Better Days, yang diharapkan dapat membuat pendengarnya berani mengambil, dan memperjuangkan keinginan serta impiannya tanpa takut gagal.

"Kami baru join di Maret akhir. Kami baru produksi pada April. Which is waktunya sangat tied banget untuk memproduksi sebuah album. Di sinilah makna Bernyali diuji," ungkapnya.

3 Band Indie Bali Terlibat Proyek Regenerasi Bernyali PTCSoulfood (Dok.IDN Times/istimewa)

Sedangkan perwakilan Soulfood, Bam, membeberkan bahwa albumnya ini dipersembahkan untuk seluruh teman-teman yang membantunya. Sehingga diberi nama Amesigenalew, yang diambil dari Bahasa Amarik bermakna terima kasih. Band ini juga menyematkan Bahasa Madura dalam lirik lagunya.

"Di album ini kami peruntukkan terima kasih buat teman-teman yang sejauh ini membantu kami. Soalnya kami cuma punya nyali, tidak punya uang," sebutnya.

3. Bali sudah ada regenerasi alami yang terjadi pascapandemik COVID-19

3 Band Indie Bali Terlibat Proyek Regenerasi Bernyali PTCPohon Tua Crematorium (Dok.IDN Times/istimewa)

Pengamat musik, Rudolf Dethu, dalam di kesempatan itu mengatakan bahwa Bali sudah ada regenerasi alami yang terjadi pascapandemik COVID-19. Itu ditandai dari banyaknya musisi, dan venue yang mewadahi mereka untuk tampil seperti kafe-kafe. Namun secara sistem belum ada yang menyatukan mereka, hingga kemudian kesempatan tersebut dimainkan oleh PTC.

"Sudah ada regenerasi yang secara alami terjadi cuma belum menyatu. Belum terintegrasi," katanya.

3 Band Indie Bali Terlibat Proyek Regenerasi Bernyali PTCilustrasi nada (Pixabay.com/stevepb)

Sementara itu, menyoroti bahasa yang digunakan dalam lirik lagu para band indi tersebut yang cenderung menggunakan bahasa Inggris. Menurutnya hal ini karena dalam bahasa Inggris lebih kaya soal istilah. Sementara tidak banyak tesaurus dalam bahasa Indonesia yang bisa digali oleh musisi saat ini.

"Lebih banyak punya istilah-istilah. Jadi lebih bisa ekspresif," ungkapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya