TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hatebeak, Band Metal yang Vokalisnya Seekor Burung Nuri

Headbang bareng kuy!

Berbagai Sumber

Caninus adalah band metal dari Amerika Serikat, yang vokalisnya adalah dua ekor anjing pitbull bernama Basil dan Budgie. Namun band tersebut bubar setelah kedua vokalisnya mati. Selain Caninus, ternyata ada band metal lain yang vokalisnya adalah seekor burung nuri. Nama bandnya Hatebeak. Kehadirannya memberikan warna tersendiri di belantika musik metal dunia.

Hatebeak tidak pernah menggelar konser secara live karena vokalisnya memang seekor burung. Namun band tersebut sudah menelurkan tiga album. Berikut fakta unik tentang Hatebeak, band metal yang vokalisnya seekor burung nuri bernama Waldo.

Baca Juga: 2 Anjing Pitbull Jadi Vokalis Band Metal

1. Terinspirasi ketika Waldo sering mengeluarkan suara yang berisik

https://www.youtube.com/embed/CKA9LQ2BRf8

Hatebeak didirikan oleh Blake Harrison dan Mark Sloan. Blake merupakan sound engineer sekaligus personel band metal, Pig Destroyer. Suatu ketika, ia memerhatikan tingkah burung nuri abu-abu Afrika miliknya, Waldo, kerap mengeluarkan suara yang berisik.

Suara berisik itulah yang menjadi inspirasi bagi Blake untuk membuat sideproject, dengan mengadopsi suara vokal Waldo yang berisik. Band ini didirikan tahun 2004, dan Blake mengajak Mark Sloan untuk bersama-sama menggarap proyek uniknya ini.

Bagi Blake, menunjuk seekor burung nuri sebagai vokalis band metal bukanlah sebatas gimmick. Namun burung nuri dianggap mampu mengeluarkan suara scream dan sedikit growl, yang cocok untuk lagu metal. Selain itu, mereka juga ingin menunjukkan, bahwa scene metal bisa digarap dengan cara yang unik dan menarik.

2. Tidak mudah bagi Blake dan Mark untuk membuat lagu dari suara burung nuri

punknews.org

Tidak mudah bagi Blake dan Mark Sloan untuk mengajak burung nuri bernyanyi. Dalam memproduksi sebuah lagu, mereka biasanya terlebih dahulu mengambil sampel suara Waldo. Mereka membawa alat rekam demi mendapatkan suara berisiknya Waldo.

Sama seperti hewan lainnya, tentu terkadang Waldo tidak mengeluarkan suara sama sekali. Jadi Blake dan Mark harus lebih bersabar. Mereka sampai berusaha mengajak Waldo mengobrol, agar burung nuri tersebut mau mengeluarkan suaranya.

Setelah mendapatkan suara Waldo, mereka lalu melanjutkan bekerja di studio. Penulisan ritme dengan mengikuti alur suara Waldo bukanlah hal yang mudah. Setelah suara Waldo berhasil diiringi dengan ritme, barulah Blake menulis lirik dengan memerhatikan suara yang keluar dari mulut Waldo.

Berita Terkini Lainnya