Ibudaya Festival 2021, Ketekunan Perempuan Merawat Bali
Festival ini bakal digelar 24 Oktober 2021 lho. Saksikan ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
“Dari Ibu kita merawat Bali, dari Buleleng kita merawat negeri.”
Ayu Laksmi, Konseptor Ibudaya Festival 2021
Denpasar, IDN Times - Dadisiki Bali yang digagas oleh Ayu Laksmi akan menggelar Ibudaya Festival 2021 pada Minggu 24 Oktober 2021, pukul 16.30 Wita. Festival ini melibatkan perempuan-perempuan yang selama ini mendedikasikan hidupnya pada disiplin ilmu masing-masing.
Menurut Konseptor dan Direktur Ibudaya Festival, Ayu Laksmi, festival ini menjadi cermin kasih seorang Ibu dalam menjaga tradisi yang luhur, termasuk merawat tempat-tempat bernilai sejarah di Buleleng. Acara utama Ibudaya Festival berupa Selebrasi Budaya dan Gelar Wicara yang dilaksanakan secara virtual dan berpusat di Rumah Tua Peninggalan Belanda, Kabupaten Buleleng.
Apa gagasan di balik lahirnya festival ini? Siapa saja penampil yang akan hadir? Simak yuk di bawah ini penjelasannya:
1. Ibudaya mencerminkan kemampuan perempuan dalam merawat nilai-nilai kebudayaan
Terdapat tiga rangkaian kata yang terhubung dalam kata Ibudaya. Pertama, Ibu, seorang perempuan. Kemudian kata Daya yang bearti kemampuan. Terakhir, Budaya yang terkait dengan kearifan lokal, sebuah kerja laku turun temurun yang diwariskan berpuluh bahkan beratus tahun lamanya. Dalam festival ini, Ibudaya dapat dimaknai sebagai kemampuan perempuan dalam memelihara, merawat, menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam laku kebudayaan.
Tema yang diusung pada festival yang berada di bawah naungan Bali Wariga ini adalah Mula ka Mula. Secara garis besar Mula ka Mula merupakan sebuah ajakan untuk pulang ke asal untuk menanam. Mula dalam Bahasa Bali berarti menanam. Sementara Mula dalam Bahasa Indonesia artinya awal. Lalu ka Mula dapat dimaknai sebagai ke asal atau kembali ke akar.
Pulang ke asal terkait pula dengan kondisi pandemik COVID-19 saat ini. Hampir dua tahun lamanya masyarakat dihadapkan pada situasi yang pelik dan penuh dengan pilihan yang sulit. Tidak sedikit akhirnya yang menyadari bahwa mereka harus pulang, kembali ke asal. Jeda dari segala keriuhan yang selama ini tak habis-habisnya dikejar.
Silih tunggil tindih
Ring Gumi Bali
Asih asuh trepti
Eling ring wit pertiwi
Ajakan untuk selalu mengingat tanah kelahiran, tecermin pula pada petikan lirik lagu Brothers and Sisters karya Ayu Laksmi yang dijadikan original soundtrack Ibudaya Festival 2021 tersebut.