10 Film Pendek di MFW10 Libatkan Netra dan Tuli
Semua kalangan jadi bisa menikmati film
Minikino Film Week (MFW) 10 menghadirkan MFW10 Inclusive Cinema yang menampilkan serangkaian film pendek yang disesuaikan bagi semua penonton, termasuk disabilitas netra dan tuli.
Saffira Nusa Dewi, Audio Description Production Manager MFW, mengatakan program ini berawal dari kedekatan pihaknya dengan sekolah khusus tuli di Kota Denpasar dan mengundang untuk nonton bersama. Respon yang didapatkan pun sangat bagus. Para murid dan guru yang di sana sangat antusias.
“Hal tersebut membuat kami berpikir untuk lebih sering atau lebih aktif menggaet komunitas-komunitas seperti ini. Karena yang pertama mereka susah sekali mendapatkan akses untuk menonton apalagi film-film pendek. Kemudian, kalau mereka ke bioskop hanya bisa menikmati film luar negeri karena ada subtitle-nya, sedangkan untuk film Indonesia tidak ada hingga membuat mereka tidak tahu akan film-film Indonesia seperti apa,” jelasnya saat ditemui di sela-sela kegiatan MFW10 di Denpasar, Kamis (19/9/2024).
Ketertarikan ini membuat Minikino terus aktif merangkul teman-teman disabilitas, terutama tuli dan netra dengan menghadirkan film-film pendek, yang dilengkapi bahasa isyarat serta deskripsi audio.
1. Sempat membuat bioskop bisik
Saffira menambahkan, pertama kali pihaknya dekat dengan Bali Deaf Community yang beranggotakan remaja hingga orang berusia 30-an. Mereka aktif menyuarakan bahwa tuli bisa juga berkomunikasi dan menikmati sajian film.
Setelah cukup akrab dengan teman-teman tuli, pihaknya mencoba ke teman-teman disabilitas netra. Menurutnya, kelompok disabilitas netra pasti lebih sulit untuk melihat film, sehingga pertama kalinya pernah melakukan bioskop bisik.
“Bioskop bisik itu saat menonton film, teman tuna netra ada pendampingnya. Lalu kami ceritakan tentang visual film tersebut secara berbisik pada saat nonton. Secara sosial, kami jadi akrab dan seperti mempunyai teman baru. Namun, kekurangannya adalah pengalaman sinemanya kurang maksimal dan di dalam ruangan jadi sedikit berisik,” ujarnya.
Oleh karena itu, konsep bioskop bisik pun tidak dilanjutkan lagi dan diganti dengan deskripsi audio, agar para teman-teman netra bisa lebih fokus dan mendapatkan pengalaman yang seru saat menonton film.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.