Festival UVJF dan Membangun Persepsi Masyarakat Soal Musik Jazz
Siapa yang suka musik jazz? Yuk, ngumpul!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gianyar, IDN Times - Ubud Village Jazz Festival (UVJF) ke-11 akan diadakan di Sthala Ubud Porfolio Hotel pada tanggal 2 dan 3 Agustus mendatang. Co Founder UVJF, AA Anom Wijaya Darsana mengatakan bahwa salah satu alasannya memulai UVJF adalah karena kegelisahan para insan kreatif untuk menciptakan festival berkualitas, berstandar internasional, dan disegani.
"Festival kami bukankah melulu bisnis. Karena bagi kami, komitmen dalam hal kualitas selalu menjadi yang utama,” kata Anom, Kamis (5/7/2024).
Selain itu, kata dia, UVJF juga didukung dan dijalankan oleh musisi lokal Bali yang juga mengedepankan kesadaran edukatif, inspiratif, dan tingkat apresiasi kepada para penonton.
Baca Juga: Kepala Sekolah se-Bali Diedukasi Budaya Antikorupsi
1. UVJF unik membangun pemahaman masyarakat soal musik jazz
Sementara itu Co Founder UVJF, Yuri Mahatma juga menjelaskan bahwa UVJF telah menjadi platform untuk mengekspresikan komitmen ide, dan konsep bermusik. Keunikannya bahwa sejak awal berdiri sebagai satu-satunya festival jazz di Indonesia yang hanya mengusung musik jazz.
Melalui festival ini juga menjadi langkah mengedukasi masyarakat dan memperkenalkan kembali aliran musik ini. Jazz, kata dia, adalah bentuk musik yang membutuhkan tingkat apresiasi tertentu dari para penonton untuk menikmatinya. Untuk bisa menafsirkannya, penikmat musik perlu terliterasi tentang beberapa topik, sejarah, filsafat, dan sebagainya.
"Bagi seorang musisi jazz, hakikat jazz adalah kebebasan melalui improvisasi. Improvisasi berarti interpretasi,” katanya.