3 Ribu Orang Meramaikan Ubud Village Jazz Festival 2024
Musik jazz di Indonesia lahir saat kolonialisasi Portugis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gianyar, IDN Times – Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024 yang dilaksanakan dua hari pada 2-3 Agustus 2024, berhasil menyedot sekitar tiga ribu pengunjung. Banyak kesan yang didapatkan oleh pengunjung maupun penyelenggara selama festival ini. Pagelaran musik ini juga menyadarkan kembali awal mula jazz tercipta, yang lekat dengan kolonialisasi Portugis di Batavia. Nah, apa saja fakta menarik Ubud Village Jazz Festival 2024 tersebut?
1. Penampilan musisi jazz sangat menakjubkan
Festival ini menampilkan sembilan grup musik jazz internasional dan lokal di tiga panggung: Giri, Padi, dan Subak. Penampilan yang memukau serta penuh warna itu datang dari Collective Harmony (Indonesia), Fawr (Indonesia), Eric Chong Trio With Sinuksma & Kanhaiya (Hong Kong-Indonesia), Simon Praticco Trio (Italia), Claude Diallo Trio With Indra Gupta & Gustu Brahmanta (Swiss-Indonesia), New Centropezn Quartet (Rusia), Zagorski-Skowronki Project Feat Kajetan Galas (Polandia), Uwe Plath Quartet (Jerman), dan Galaxy Bigband (Indonesia).
“Ini adalah kesembilan kalinya saya datang ke festival ini, dan saya sungguh-sungguh menikmatinya. Saya akan terus datang setiap tahunnya. Setiap tahunnya festival ini menghadirkan pengalaman yang berbeda,” ungkap pengunjung asal Belanda, Marjan.