TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lokasi Syuting The Guardian of Nusantara di Tabanan

Udah dengerin lagi terbarunya Alffy Rev lum?

Taman Pujaan Bangsa Margarana di The Guardian of Nusantara. (YouTube.com/Alffy Rev)

Awwalur Rizqi Al-firori atau yang lebih dikenal dengan nama Alffy Rev adalah orang di balik lagu epik Wonderland. Musisi bergenre electronic dance music (EDM) ini kembali merilis lagu terbaru menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79. Lagu ini berjudul The Guardian of Nusantara, yang menceritakan kisah latar belakang Garuda sebagai lambang Negara Indonesia.

Lagu ini dibuka oleh lokasi berlatar makam yang berjejer rapi. Tahukah kamu di mana lokasi tersebut? Simak penjelasan mengenai lokasi syuting The Guardian of Nusantara ini.

1. Taman Pujaan Bangsa Margarana

Satu di antara lokasi syuting The Guardian of Nusantara adalah Taman Pujaan Bangsa Margarana. Taman makam pahlawan ini berada di Banjar Kelaci, Desa Marga, Kabupaten Tabanan. Tempat ini memiliki luas sekitar 9 hektare.

Taman Pujaan Bangsa Margarana terbagi menjadi tiga area (mandala), mirip dengan area di pura. Sisi luar atau jaba adalah area parkir untuk pengunjung. Area ini terdapat pohon beringin tua yang sangat besar. Lokasi ini kerap dijadikan sebagai tempat perkemahan.

Area tengah atau madya mandala terdapat telaga dengan ikan dan teratainya. Di bagian sisi telaga terdapat beberapa balebengong untuk bersantai. Area ini juga terdapat museum yang menyimpan benda-benda bersejarah terkait Perang Puputan Margarana.

Area Utama Mandala terdapat sebuah candi besar setinggi 17 meter. Candi ini memiliki 5 sisi, 8 tingkat, dan 4 buah anak tangga. Hal ini sebagai simbol Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945. Pada candi ini juga terdapat foto pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai sebagai penghormatan atas perjuangannya memimpin perang melawan Belanda.

2. Lokasi ini menjadi saksi bisu perang besar di Bali melawan penjajah Belanda (NICA)

Taman Pujaan Bangsa Margarana dibangun untuk memperingati Perang Puputan Margarana yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai. Perang ini terjadi pada 19 November 1946. Makanya Hari Puputan Margarana selalu diperingagai setiap tanggal 19 November.

Lokasi ini dulunya adalah ladang sawah yang ditanami palawija dan jagung. I Gusti Ngurah Rai memilih lokasi ini untuk menghindari jatuhnya korban warga setempat. Dua hari sebelum terjadinya Perang Puputan Margarana, pasukan Ciung Wanara pimpinan I Gusti Ngurah Rai berhasil menyerang tangsi atau gudang persenjataan NICA di Tabanan. Hal ini memicu kemarahan pihak NICA.

Dua hari setelahnya, terjadilah perang besar antara pasukan Ciung Wanara pimpinan I Gusti Ngurah Rai dengan tentara NICA. Pertempuran ini dimulai sejak pagi. Walaupun kalah senjata, para pejuang tidak kenal menyerah dengan semangat puputan (berjuang hingga tetes darah terakhir). Perang Puputan Margarana berakhir pada sore hari. Total 96 pejuang, termasuk I Gusti Ngurah Rai, gugur dalam peperangan ini.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya