TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Film Indonesia Diadaptasi dari Film Thailand dan Asia

Terbaru ada film Kang Mak

Official poster dari film Kang Mak from Pee Mak. (Instagram.com/kangmakfrompeemak)

Film-film asal benua Asia seperti Thailand, Filipina, Korea Selatan, hingga India (Bollywood) tidak kalah menarik dengan film asal Hollywood. Film-film tersebut tayang di Indonesia, dan mendapatkan apresiasi yang sangat baik. Oleh karena itu, tak jarang film-film tersebut diadaptasi ke dalam versi Indonesia.

Ada banyak film Indonesia dengan berbagai genre yang diadaptasi dari film-film luar negeri dari Asia. Terbaru, ada film Kang Mak from Pee Mak. Berikut ini deretan film Indonesia diadaptasi dari film populer Thailand dan Asia.

1. Kang Mak from Pee Mak

Jika kamu penggemar film horor Thailand, pasti sudah pernah nonton Pee Mak. Film bergenre horor komedi ini dirilis pada 2013. Film ini kemudian dirilis ulang dalam versi Indonesia berjudul Kang Mak from Pee Mak, yang disutradarai oleh Herwin Novianto.

Jalan ceritanya tidak jauh berbeda dengan film aslinya. Seorang tentara Indonesia, Makmur (Vino G Bastian) berjuang bersama tentara lainnya, Supra (Indro Warkop), Jaka (Tora Sudiro), Fajrul (Indra Jegel), dan Solah (Rigen Rakelna). Mereka berhasil selamat dan berikrar untuk menjadi sahabat sehidup semati.

Makmur kembali dari medan perang untuk bertemu istrinya, Sari (Marsha Timothy). Ketenangan mulai terusik saat beredar desas-desus bahwa Sari sebenarnya sudah meninggal. Teman-teman Makmur berusaha untuk menyadarkan Makmur, dan memisahkannya dengan Sari. Kejadian-kejadian lucu bercampur adegan jump scare ala film horor bisa kamu saksikan saat menonton film ini. Kang Mak from Pee Mak dirilis pada 15 Agustus 2024.

2. Love You... Love You Not...

Film Thailand berikutnya yang diadaptasi ke film Indonesia adalah I Fine.. Thank You, Love You yang dirilis pada 2014. Film ini diadaptasi dengan judul Love You... Love You Not... di Indonesia yang dirilis pada 2015.

Film karya sutradara Sridhar Jetty mengangkat kisang seorang guru les Bahasa Inggirs bernama Amira, yang diperankan oleh Chelsea Islan. Amira diminta untuk mengajarkan Juki (Hamish Daud) Bahasa Inggris agar bisa menyusul pacarnya, Suchin, ke Amerika karena diterima kerja di sana.

Kebersamaan Amira dan Juki menimbulkan benih-benih cinta. Namun di satu sisi, Amira didekati oleh seorang pria bernama Taufan (Miler Khan). Ia berasal dari keluarga terpandang, sekaligus sebagai murid Amira. Mereka sering keluar berdua. Namun, Amira merasa lebih senang menghabiskan waktu bersama Juki.

3. Cinta itu Buta

Cinta itu Buta diadaptasi dari film Filipina berjudul Kita-Kita yang dirilis pada 2017. Cinta itu Buta dirilis di Indonesia pada Oktober 2019. Film karya sutradara Rachmania Arunita ini mengangkat kisah cinta seorang pemandu wisata bernama Diah, yang diperankan oleh Shandy Aulia.

Diah memiliki tunangan asal Korea Selatan bernama Jun Ho (Chae in Woo). Pertemuan mereka berawal saat Diah menjadi pemandu wisata di Korea. Sayangnya, hubungan mereka kandas. Jun Ho meninggalkan Diah, padahal mereka sudah berencana melangsungkan pernikahan.

Pascaputus, Diah tiba-tiba mengalami kebutaan setelah jatuh pingsan. Diah kemudian bertemu pria bernama Nik (Dodit Mulyanto). Nik berusaha membuat Diah tertawa dan bahagia.

4. Miracle in Cell No. 7

Film garapan Hanung Bramantyo ini diadaptasi dari film Korea Selatan dengan judul yang sama. Film versi Koreanya dirilis pada 2013.  Sedangkan versi Indonesianya tayang di bioskop pada September 2022 lalu.

Film ini mengangkat kisah seorang ayah bernama Dodo Rozak (Vino G Bastian) yang memiliki keterbatasan mental. Dodo memiliki seorang putri bernama Kartika (Graciella Abigail/Mawar de Jongh). Mereka saling menyayangi. Kartika tidak pernah malu memiliki ayah dengan keterbatasan mental.

Suatu ketika, Dodo dituduh memerkosa dan membunuh gadis kecil bernama Melati. Ia dijatuhi hukuman mati dan ditempatkan di sel nomor 7, tempat napi-napi yang beringas. Para napi ini diperankan oleh Tora Sudiro, Indro Warkop, Indra jegel, Bryan Domani, dan Rigen. Para napi ini berusaha untuk menyelundupkan Kartika ke dalam sel tersebut. Kebahagiaan dan kedekatan Dodo dan Kartika membuat para napi yakin, bahwa bukan Dodo yang melakukan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Melati.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya