Penis Patah, Ini Penjelasan dan Cara Perawatannya

Tidak punya tulang, tapi kenapa bisa patah ya?

Pernah membaca berita mengenai penis patah? Beberapa hari lalu, halaman media sosial (medsos) khususnya di Bali, diramaikan oleh berita mengenai Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar yang menerima pasien dengan kasus penis patah pada saat bercinta.

Sekadar diketahui, bahwa penis tidak memiliki tulang. Lalu, kenapa ada kasus penis patah? IDN Times akan memberikan menjabarkan hal ini berdasarkan penjelasan dari Dokter Umum dan Konsultasi Seksologi di Klinik Sudirman Medical Centre (SMC) Denpasar, dr Oka Negara MBiomed FIAS. Ia adalah dokter yang secara khusus mendalami bidang keahlian seksologi (Fello Indonesian Association of Sexology), memiliki kompetensi kedokteran dalam bidang kesehatan seksual dan reproduksi.

Baca Juga: 4 Cara Masturbasi Perempuan, Shower Bisa Berguna Juga Lho

1. Disebut dengan istilah Fraktur Penis

Penis Patah, Ini Penjelasan dan Cara PerawatannyaFoto hanya ilustrasi. (pexels.com/Daria Shevtsova)

Menurut pria yang akrab disapa Dokter Oka ini, secara medis penis patah disebut dengan Fraktur Penis. Fraktur Penis yang merupakan kejadian cedera pada penis ini, termasuk kasus langka atau jarang terjadi.

Fraktur Penis bisa dikatakan tidak sama dengan patah tulang pada umumnya. Hal ini karena tidak ada keterlibatan tulang di dalamnya. Namun yang terjadi adalah ruptur atau robeknya daerah yang bernama Tunika Albuginea pada penis, hingga terkena juga area penis yang berperan selama ereksi yaitu Korpus Kavernosum.

Bahayanya adalah robekan ini dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi seksual laki-laki dalam jangka panjang. Karena itu, diperlukan pertolongan medis darurat ketika hal ini terjadi.

Baca Juga: 6 Informasi Keliru Tentang Masturbasi, Langsung dari Ahlinya

2. Gejala Fraktur Penis

Penis Patah, Ini Penjelasan dan Cara PerawatannyaFoto hanya ilustrasi. (unsplash.com/charlesdeluvio)

Cedera ini dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Biasanya terjadi pada area 2/3 bagian bawah penis. Fraktur Penis memiliki beberapa gejala yaitu:

  • Memar yang memiliki warna gelap pada penis
  • Pendarahan pada penis
  • Kesulitan buang air kecil
  • Penis terlihat bengkak dan bengkok
  • Kehilangan ereksi secara tiba-tiba
  • Kadang terdengar seperti suara retak atau pecah saat kejadian
  • Rasa nyeri yang ditimbulkan bervariasi, dari ringan hingga berat.

Gejala lainnya ada yang dinamakan dengan 'deformitas terong' yaitu penis tampak ungu dan bengkak. Selain itu, juga ada gejala pembengkakan di skrotum. Kondisi lain yang mirip dengan Fraktur Penis adalah kejadian Ligamen Suspensorium dan pembuluh darah. Untuk menentukan kondisi-kondisi tersebut diperlukan alat bantu diagnostik.

3. Penyebab terjadinya Fraktur Penis

Penis Patah, Ini Penjelasan dan Cara PerawatannyaFoto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Womanizer Toys)

Fraktur Penis tidak bisa terjadi ketika penis sedang lembek. Kejadian ini hanya bisa terjadi pada saat penis sedang tegang atau ereksi. Kenapa begitu? Penis memiliki bagian bernama dua Korpus Kavernosum, area jaringan yang mirip dengan spons. Darah akan terkonsentrasi ke area tersebut pada saat penis mengalami ereksi.

Walaupun sangat jarang terjadi, namun ketika penis sedang ereksi, terbentur dengan hebat atau gesekan yang kuat, kedua sisi dari Korpus Kavernosum dapat mengalami perobekan, termasuk juga mengenai selubungnya, Tunika Albuginea. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya Fraktur Penis.

Sebagian besar Fraktur Penis terjadi karena berhubungan seksual. Contohnya laki-laki mendorong keras penisnya dan terjadi benturan keras dengan tulang kemaluan atau daerah perineum partner seksualnya.

Namun Fraktur Penis juga bisa terjadi di luar hubungan seksual. Misalnya ketika penis ereksi lalu berguling di kasur, atau penis yang sedang ereksi terbentur benda keras, atau seseorang terjatuh ke lantai dalam keadaan ereksi.

Jika terjadi Fraktur Penis, sebaiknya segera mencari pertolongan medis karena hal ini termasuk keadaan darurat urologi. Semakin cepat mendapatkan perawatan, semakin besar kemungkinan untuk pulih.

4. Diagnosis dan perawatan

Penis Patah, Ini Penjelasan dan Cara PerawatannyaIlustrasi tindakan bedah. (unsplash.com/JAFAR AHMED)

Tim medis pertama-tama akan melakukan prosedur anamnesis, yang berguna untuk menanyakan bagaimana terjadinya Fraktur Penis, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik genitalia.

"Setelah itu akan dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang seperti rontgen dan USG. Jika waktunya memungkinkan dan tim medis belum dapat mengidentifikasi robekan, maka akan dilakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI)," ungkap Dokter Oka yang pernah menangani dua kasus Fraktur Penis sekitar 4 atau 5 tahun lalu ini.

Untuk perawatan terdiri dari perawatan nonbedah dan tindakan bedah. Perawatan nonbedah meliputi kompres penis dengan es yang dilapisi kain selama 10 menit untuk mengurangi pembengkakan, melakukan kateter foley untuk mengosongkan kandung kemih dan mengurangi trauma, mengonsumi obat paracetamol dan ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit serta pembengkakan, dan terkadang perlu membungkus penis agar tidak mengalami tekanan maupun benturan.

Jika pasien Fraktur Penis datang dalam kondisi cedera berat, maka akan dilakukan tindakan bedah di antaranya menyingkirkan hematoma atau penumpukan darah, menghentikan darah yang keluar karena pembuluh darah robek, dan menutup luka pada area yang robek. Jika saluran kencing rusak, maka tim medis harus memperbaikinya. Jika kerusakan jaringan penisnya lebih kompleks, maka diperlukan operasi bedah mikro yang lebih detail.

5. Masa pemulihan ditentukan oleh berat atau ringan cedera yang terjadi

Penis Patah, Ini Penjelasan dan Cara PerawatannyaFoto hanya ilustrasi. (unsplash.com/Nik Shuliahin 💛💙)

Jika dilakukan operasi, maka pasien baru diperbolehkan melakukan aktivitas seksual sebulan setelah operasi tersebut.

Pasien juga akan diberikan obat penenang untuk mencegah penis tidak dulu mengalami ereksi. Secara perlahan dan bertahap, pasien bisa melakukan aktivitas seksual jika kondisinya sudah pulih. Perawatan yang tepat sangat memengaruhi kesembuhan dan pemulihan fungsi seksual secara optimal.

Jika kamu menginginkan variasi hubungan seksual, sebaiknya menghindari cara-cara ekstrem agar tidak mengalami Fraktur Penis seperti yang telah dijelaskan di atas. Lakukan hubungan seksual yang sehat dan bahagia untuk mencapai kepuasan seksual bersama pasangan.

Baca Juga: Hari Baik Berhubungan Seks Menurut Lontar di Bali

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya