Peralihan Cuaca, Kasus DBD Di Tabanan Meningkat

Waspada jika rasakan gejala sakit ini

Tabanan, IDNTimes - Hujan sudah mulai turun di Kabupaten Tabanan meski masih diselingi dengan cuaca panas. Kasus demam berdarah denque (DBD) di Tabanan pun meningkat, meski belum signifikan.

Masyarakat diharapkan waspada terhadap penyakit DBD.

Berikut gejala sakit yang perlu diketahui masyarakat yang mengarah ke DBD dan langkah yang harus dilakukan. 

Baca Juga: Alasan Satpol PP Tabanan Menurunkan Baliho dan Spanduk Caleg

1. Tahun 2023 tercatat 599 kasus DBD di Tabanan

Peralihan Cuaca, Kasus DBD Di Tabanan MeningkatSumber Gambar: penghubung.banten.go.id

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan sepanjang tahun 2023 hingga bulan Oktober, tercatat 599 kasus DBD di Tabanan dengan rincian per bulan:

  • Januari: 79 kasus
  • Februari: 46 kasus
  • Maret: 56 kasus
  • April: 80 kasus
  • Mei: 97 kasus
  • Juni: 75 kasus
  • Juli: 56 kasus
  • Agustus: 50 kasus
  • September: 26 kasus
  • Oktober: 34 kasus

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan, AA Ngurah Putra Wiradana memaparkan jika saat ini belum ada kenaikan signifikan untuk kasus DBD.

"Kasus DBD terlihat sedikit kenaikan September ke Oktober. Semoga tidak terus merangkak naik," ujarnya, Kamis (9/10/2023)

2. Masyarakat diharapkan selalu waspada

Peralihan Cuaca, Kasus DBD Di Tabanan MeningkatDok.IDN Times/Istimewa

Meski belum ada kenaikan kasus yang signifikan, Agung mengimbau agar masyarakat tetap waspada, seperti rutin memberantas sarang nyamuk hingga menjaga kondisi tubuh.

Dinas Kesehatan Tabanan, melalui puskesmas, selalu melakukan promosi kesehatan untuk pencegahan DBD. Salah satunya, fogging. "Saat ini fogging dilakukan untuk daerah yang ada kasus positif DBD," ujarnya.

3. Gejala sakit yang dicurigai mengarah ke DBD

Peralihan Cuaca, Kasus DBD Di Tabanan Meningkatilustrasi demam (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut I Putu Fajar Sukma Jaya P, ada gejala awal mengarah DBD yang harus diketahui masyarakat. "Gejala khas DBD itu adalah demam lebih dari tiga hari disertai nyeri kepala, pusing, mual dan nyeri sendi," ujar dokter spesialis penyakit dalam di RSU Kasih Ibu itu.

Jika menderita gejala tersebut, kata dia, segera memeriksa darah lengkap. Menurut Fajar, tidak semua kasus DBD mendapatkan perawatan di rumah sakit. "Biasanya yang memerlukan perawatan di rumah sakit itu jumlah trombositnya di bawah 100 ribu atau trombosit di atas 100 ribu,tetapi dengan keluhan tidak bisa makan atau kekentalan darah meningkat," ujarnya.

Apabila pasien DBD dirawat di rumah, harus menjaga asupan cairan dengan minum air banyak, serta memperhatikan produksi kencing. Selain itu, pasien juga serta harus cek darah lengkap setiap hari untuk melihat jumlah trombositnya. "Namun jika dari pemeriksaan trombosit jumlahnya di bawah 100 ribu atau pasien lemas, mual, muntah, ada perdarahan dan kesadaran menurun segera bawa ke rumah sakit," ujar Fajar.

Baca Juga: RSUD Tabanan Tangani 75 Kasus Post Stroke per Bulan 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya