Tiga Pasien Thalassemia di RSUD Tabanan Semuanya Perempuan

2-3 minggu sekali harus rutin transfusi darah

Tabanan, IDN Times - Thalassemia adalah penyakit generatif yang diturunkan, di mana sel darah merah memiliki struktur yang berbeda dibandingkan sel darah normal. Sehingga mengakibatkan usia sel darah merah lebih pendek dari yang seharusnya. Karena ini, pasien dengan thalassemia biasanya akan terus menerus mengalami anemia dan cepat lelah. Bahkan bisa menyebabkan penyakit komplikasi seperti gagal jantung, gangguan hati, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Kabupaten Tabanan sendiri ada tiga orang yang menderita Thalassemia. Yaitu tiga pasien thalassemia yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan. Rata-rata mereka menjalani rawat jalan selama dua tahun. Satu dari ketiga pasien itu sedang mengandung bayi kembar.

Sebenarnya apa gejala thalassemia dan bagaimana pengobatannya? Berikut penjelasan Dokter Spesialis Hemato Onkologi Medis RSUD Tabanan, dr I Made Duwi Sumohadi SpPD-KHOM Finasim.

Baca Juga: Fakta Obat Tramadol, Penghilang Nyeri Golongan Narkotika

1. RSUD Tabanan mencatat tiga pasien thalassemia

Tiga Pasien Thalassemia di RSUD Tabanan Semuanya Perempuanfoto hanya ilustrasi (Unsplash.com/Marcelo Leal)

Menurut Duwi, thalassemia merupakan penyakit genetik yang diturunkan. Normalnya usia sel darah merah adalah 120 hari. Tetapi bagi penderita thalassemia, usia sel darah merahnya di bawah 120 hari.

"Jadi ada kelainan dalam struktur darah merahnya. Rantai hemo tidak bisa berikatan dengan globin, tetapi berikatan dengan yang lain. Sehingga menyebabkan sel darah merah mudah pecah dan memiliki usia yang jauh lebih pendek," ujarnya, Sabtu (11/11/2023).

Saat ini ada tiga pasien thalassemia yang sedang rawat jalan di RSUD Tabanan. Mereka berusia 40-50 tahunan dan semuanya perempuan.

"Mereka ini menjalani rawat jalan kurang lebih dua tahun. Bahkan ada satu yang sedang hamil bayi kembar," katanya.

2. Penyebab thalassemia karena mutasi DNA pada sel darah merah

Tiga Pasien Thalassemia di RSUD Tabanan Semuanya Perempuanfoto hanya ilustrasi (pixabay.com/michellegordon2)

Karena penyakit ini diturunkan, maka tidak bisa disembuhkan. Tetapi kata Duwi, tetap bisa diobati. Meski pasien di RSUD Tabanan semuanya perempuan, namun penyakit thalassemia tidak melihat jenis kelamin, dalam artian bisa mengenai perempuan maupun laki-laki.

"Kejadiannya merata. Tidak melihat jenis kelamin. Bagi yang punya keluarga dengan riwayat thalassemia biasanya diturunkan ke generasi berikutnya baik itu laki-laki dan perempuan," jelasnya.

Penyebab thalassemia adalah mutasi DNA pada sel darah merah, yaitu pada rantai alfa dan beta. Lebih tepatnya, mutasi DNA tersebut mengakibatkan rendahnya produksi kedua jenis rantai pembentuk hemoglobin. Karena itulah kelainan genetik ini sering dibedakan menjadi thalassemia alfa dan thalassemia beta.

3. Gejala yang dirasakan pasien thalassemia

Tiga Pasien Thalassemia di RSUD Tabanan Semuanya Perempuanilustrasi obat-obatan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Thalasemia alfa dan beta masing-masing bisa menyebabkan gejala berat yang dinamakan thalasemia mayor, maupun gejala ringan yang dinamakan thalasemia minor. Untuk yang mayor, gejalanya sudah terlihat dari lahir. Bahkan bisa menyebabkan kematian bagi bayi yang baru lahir. Gejalanya beratnya seperti limfa yang membengkak, serta struktur tulang wajah yang mengalami kelainan.

Sementara untuk thalasemia minor ada yang tanpa gejala, namun masih bisa menurunkan kelainan tersebut atau sebagai carier. Tetapi ada juga yang gejalanya disadari setelah dewasa.

"Seperti pasien yang dirawat di RSUD Tabanan saat ini. Gejalanya sebenarnya sudah ada sejak dulu. hanya tidak terdeteksi dan baru diketahui setelah dewasa," kata Duwi.

Gejala umum dari thalassemia yang dirasakan adalah mudah lelah, anemia, terlihat pucat, berdebar, mual, muntah, dan sesak.

4. Pengobatan thalassemia adalah dengan transfusi darah

Tiga Pasien Thalassemia di RSUD Tabanan Semuanya Perempuanfoto hanya ilustrasi (pixabay.com/Ahmad Ardity)

Pengobatan utama dari pasien thalassemia adalah dengan transfusi darah. Periodenya tergantung dari jumlah sel darah merah di tubuh pasien. Ada yang harus rutin transfusi darah 2-3 minggu sekali. Pengobatan thalassemia ini harus selalu mempertahankan nilai Hb atau hemoglobin pasien. Yaitu Hb untuk perempuan adalah 11, dan laki-laki 12.

Namun ada efek samping dari pengobatan lewat transfusi darah ini. Tubuh pasien akan terjadi penumpukan zat besi yang bisa menyebabkan penyakit komplikasi lain seperti gagal jantung, diabetes, hingga gangguan hati. Jadi selain transfusi darah, pasien juga diberikan obat untuk menurunkan kadar zat besi dalam darah.

"Minum obatnya dilihat dari kandungan zat besi dalam tubuh. Jika di atas 1.000, maka perlu minum obat rutin sampai nilainya di bawah 1.000," jelas Duwi.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya