Macam-Macam Grade Luka Bakar dan Cara Menanganinya

Harus dilihat dulu lukanya. Gak langsung disiram air

Tabanan, IDN Times - Hampir setiap pernah terluka akibat terbakar, entah itu terkena minyak goreng saat memasak, tersiram air panas, dan yang terparah adalah tragedi meledaknya kompor jenazah ngaben di Kabupaten Gianyar. Tragedi pada saat ngaben massal 19 Agustus 2022 itu merenggut 2 korban jiwa.

Untuk menambah wawasan, IDN Times mengulas fakta tentang luka bakar dan tingkatannya menurut Dokter bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, dr I Putu Gosen Partama MBiomed SpB.

Baca Juga: Cara Menangani Korban yang Terbakar, Segera Lepas Pakaiannya

1. Tiga tingkatan luka bakar

Macam-Macam Grade Luka Bakar dan Cara MenanganinyaIlustrasi unsur api. (pixabay.com/chitradeep)

Gosen memaparkan, ada beberapa yang menyebabkan luka bakar di antaranya karena terbakar sinar matahari, terkena air panas, terbakar api, dan tersengat listrik. Dari penyebab tersebut, luka bakar diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan berdasarkan grade atau tingkatan yaitu:

  • Grade 1: kulit mengalami kemerahan
  • Grade 2 dibagi dua:

Tipe A: kulit tidak merah, melainkan berwarna putih karena luka bakarnya lebih dalam

Tipe B: pada tipe ini timbul bula atau gelembung cairan 

  • Grade tiga: luka bakar sudah mencapai otot. Sehingga kulit mati rasa dan tidak dapat merasakan nyeri.

Selain luka bakar, grade keparahan luka bakar juga dilihat dari keluasannya. Cara mengukur luas luka bakar adalah melalui hitungan rule of nine, yang dihitung berdasarkan persentase:

  • Luka bakar di wajah: satu persen
  • Tangan kiri dan kanan: masing-masing 9 persen
  • Badan depan dan belakang: masing-masing 18 persen
  • Alat kelamin: satu persen
  • Kaki kanan dan kiri: masing-masing 18 persen.

"Nantinya persentase luas luka bakar ini akan dihitung berdasarkan rule of nine ini," ujar Gosen.

Baca Juga: Terungkap, Inilah Penyebab Kompor Ngaben di Gianyar Meledak

2. Korban luka bakar rentan mengalami syok dan infeksi. Jika tidak segera ditangani, maka korban berisiko mengalami gagal ginjal

Macam-Macam Grade Luka Bakar dan Cara Menanganinyailustrasi menutup luka bakar dengan kasa (unsplash.com/Diana Polekhina)

Panas yang menerpa kulit menyebabkan korban yang mengalami luka bakar kehilangan banyak cairan, dan pembuluh darahnya menjadi melebar. Hilangnya cairan ini membuat korban menjadi syok apabila terlambat ditangani sejak awal. Syok ini jika tidak segera ditangani, dapat merambat ke gagal ginjal.

Selain kulit yang terbakar, korban luka bakar juga akan mengalami kerusakan di organ lain, umumnya di saluran pernapasan dan paru-paru.

"Biasanya jika ada kasus luka bakar, maka akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Selain kulit, juga diperiksa organ dalamnya terutama alat pernapasan dan saluran napas. Rata-rata karena menghirup udara panas dan asap, organ-organ ini ikut terpapar. Selain itu, jika terjadi ledakan dan serpihan, maka rentan mengenai organ dalam seperti paru, ginjal, dan hati. Apabila ditemukan hal ini, maka harus mendapatkan penanganan terlebih dahulu," jelas Gosen.

Korban luka bakar juga rentan mengalami sepsis atau infeksi. Hal ini terjadi karena barier tubuh, dalam hal ini kulit, sudah tidak ada. Sehingga kuman sangat mudah untuk masuk. Apalagi ketika luka bakar mengeluarkan cairan atau eksudat yang mendukung perkembangan kuman. Sepsis ini biasanya muncul beberapa hari setelah korban mengalami luka bakar.

3. Tiga langkah menangani luka bakar

Macam-Macam Grade Luka Bakar dan Cara Menanganinyailustrasi menutup luka bakar dengan kasa (unsplash.com/Diana Polekhina)

Gosen memberikan saran untuk masyarakat yang mengalami atau orang-orang di sekitarnya mengalami luka bakar. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:

Hentikan penyebab kebakaran

  • Jika api melalap tubuh, segera tutup wajah menggunakan tangan, lalu jatuhkan diri ke tanah dan berguling. Apabila melihat orang terbakar, padamkan apinya menggunakan bahan anti air, misalnya karung goni basah.

Dinginkan luka bakar

  • Setelah penyebab kebakaran dipadamkan, langkah selanjutnya adalah dinginkan luka bakar. Untuk luka bakar yang tidak begitu luas, misalnya di kaki atau tangan, kamu bisa menyiramnya dengan air mengalir selama 20 menit
  • Apabila luka bakarnya luas, maka tindakan yang harus dilakukan adalah membuka pakaian dan perhiasan emas yang melekat di tubuh. Bungkus tubuh korban menggunakan selimut basah, lalu menyiramnya dengan air selama 20 menit.

Menjaga suhu tubuh korban agar tidak mengalami hiportermia

  • Setelah mendinginkan luka bakar, langkah selanjutnya adalah menghindari korban mengalami hiportemia. Yaitu membungkusnya dengan selimut. Atau jika jarak layanan kesehatannya jauh, luka bakar tersebut bisa dibungkus menggunakan plastik wrap agar tidak semakin parah dan meluas.

Tindakan penanganan ini hanya efektif dilakukan kurang dari tiga jam setelah korban mengalami luka bakar.

"Melebihi waktu itu, sudah tidak efektif lagi. Karenanya penanganan korban luka bakar harus cepat," ungkap Gosen.

Luka bakar yang menimpa orang dewasa dan luasan lukanya di bawah 10 persen, biasanya tidak perlu dirawat ke rumah sakit. Cukup dengan merawat luka di rumah, berupa pemberian antibiotik. Jika korbannya anak-anak dan luasan luka 5 persen, maka harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Apabila timbul bula dan ukurannya lebih dari 2 centimeter, maka harus dipecahkan untuk melihat seberapa dalam luka bakarnya," jelas Gosen.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya