Bahayakah Minum Pil Penunda Haid? Ini Kata Spesialis Obgyn

Untuk perempuan yang mau menikah wajib baca nih

Tabanan, IDN Times - Kodrat perempuan selain hamil dan menyusui adalah haid. Selama ini perempuan yang sedang haid dapat mengganggu aktivitas. Makanya, perempuan memiliki hak berupa cuti haid.

Selain itu, dalam upacara keagamaan juga biasanya mengalami kendala. Misalnya, perempuan Bali tidak boleh haid menjelang hari pernikahan atau pada saat upacara besar keagamaan lainnya. Tentunya ada satu cara untuk mengatasi hal itu. Yaitu mengonsumsi obat penunda haid. Amankah?

Untuk mengetahui aman atau tidaknya mengonsumsi obat penuda haid, berikut ini penjelasan Dokter Spesialis Obgyn Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kasih Ibu Tabanan, dr Ketut Suhendro MKes AIFO SpOG.

Baca Juga: Tanda-tanda Nyeri Haid yang Diwaspadai, Segera Periksa!

1. Haid bukanlah sebuah penyakit

Bahayakah Minum Pil Penunda Haid? Ini Kata Spesialis Obgynilustrasi perempuan yang mengalami nyeri haid atau dismenorea (commons.wikimedia.org/Vulvani)

Menurut Suhendro, haid bukanlah sebuah penyakit. Rata-rata perempuan mengalami menstruasi di usia 11 tahun. Pada awal-awal haid, perempuan tidak mengalami nyeri dan datangnya selalu tidak teratur. Periode ini akan berlangsung sekitar enam bulan. Setelah itulah baru perempuan mengalami nyeri atau dismenore. Hal yang patut diwaspadai justru ketika mengalami dismenore di hari pertama kali haid.

"Justru jika sudah mengalami dismenore saat pertama kali mendapatkan haid, itu yang perlu diwaspadai. Ini harus segera diperiksakan untuk bisa diketahui penyebabnya," jelas Suhendro.

2. Mengonsumsi penunda haid sama efeknya seperti meminum pil KB

Bahayakah Minum Pil Penunda Haid? Ini Kata Spesialis ObgynFoto hanya ilustrasi. (Unsplash.com/Sharon McCutcheon)

Suhendro justru menyarankan perempuan yang hendak menunda haid karena tujuan tertentu, untuk meminum obat tersebut, apabila memang diperlukan. Contohnya, perempuan Bali yang hendak menjalani upacara pernikahan, atau perempuan muslim yang hendak menunaikan ibadah haji.

"Minum obat penunda haid itu aman. Prinsipnya sama seperti pil KB. Kalau stop minum pil KB, maka akan haid seperti biasa," katanya.

Karena haid adalah siklus normal dalam tubuh dan bukan penyakit, maka menurut Suhendro, mengonsumsi obat penunda haid itu aman.

"Pemberiannya sesuai resep dokter. Apabila menunda haidnya mepet dengan jadwal haid, maka dosis yang diberikan lebih tinggi."

Baca Juga: Bolehkah Berhubungan Seks saat Menstruasi? Ini Penjelasan Ahli

3. Obat penunda haid juga bisa menghilangkan jerawat

Bahayakah Minum Pil Penunda Haid? Ini Kata Spesialis Obgynilustrasi jerawat dan bekas jerawat di wajah (pixabay.com/kjerstin_michaela)

Obat penunda haid maupun pil KB saat ini sudah banyak pilihannya. Pengaruh efek sampingnya juga rendah.

"Dulu efek samping pil KB itu adalah mengalami peningkatan berat badan karena ada kandungan ekstrogennya. Namun sekarang sudah banyak obat generasi terbaru dengan efek samping yang lebih rendah," ungkap Suhendro. 

Bahkan jika meminum obat penunda haid ini, masalah jerawat yang biasa datang selama haid akan hilang. Namun tetap memerlukan pemeriksaan awal pada saat memberikan obat penunda haid.

"Kita lihat, adakah faktor risiko seperti menderita hipertensi, kolesterol tinggi, dan hati. Sehingga bisa disarankan pilihan obatnya hormon yang tepat. Hal ini juga berlaku bagi perempuan yang memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi," papar Suhendro.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya