BAB Kerap Keluarkan Darah, Hati-Hati Kanker Usus Besar

Jangan sering-sering makan daging merah

Denpasar, IDNTimes - Kanker kolorektal atau kanker usus besar merupakan kondisi keganasan yang menyerang jaringan usus besar (kolon) dan rektum (bagian usus paling bawah sampai anus/dubur). Di Indonesia, jumlah pengidap kanker usus besar terbanyak keempat setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru.

Mengacu pada data Global Cancer Observatory tahun 2020, orang dengan kanker usus besar di Indonesia mencapai 34.189 orang atau sekitar 8,6 persen populasi penduduk. 

Lalu bagaimana gejala dan cara mendeteksi dini gejala kanker usus besar? Berikut penjelasan dokter bedah Rumah Sakit Garbamed, Kerobokan Badung, I Gusti Bagus Dharma Prakasa.

Baca Juga: 2 Ajudan Jokowi Bikin Salfok dengan Baju Adat Dayak dan Bali

1. Gejala kanker usus besar mirip ambeien

BAB Kerap Keluarkan Darah, Hati-Hati Kanker Usus Besaresquirehk.com

Menurur Prakasa, gejala kanker usus besar mirip dengan ambeien, yaitu saat buang air besar (BAB) mengeluarkan darah. Namun ada gejala lain yang menyertai seperti diare lebih dari 6 minggu, perubahan bentuk atau pola defekasi, teraba massa atau benjolan pada colok dubur,  tanda sumbatan saluran cerna (illius) hingga anemia defisiensi besi.

Penyakit ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni:

  • Hemoroid eksterna adalah pelebaran vena subkutan dibawah linea dentata dan tertutup oleh kulit.
  • Hemoroid interna adalah pelebaran vena submukosa diatas linea dentata.

Menurut Prakasa, pada stadium awal kanker usus besar memang tidak menunjukkan gejala yang parah bahkan bisa tanpa gejala.

2. Deteksi dini kanker usus besar

BAB Kerap Keluarkan Darah, Hati-Hati Kanker Usus Besarmodern cancer

Deteksi dini kanker usus besar menurut Prakasa bisa dilakukan dengan pemeriksaan kolonoskopi yang dilakukan 10 tahun sekali. Sedangkan deteksi dini yang bisa dilakukan setahun sekali adalah pemeriksaan colok dubur, pemeriksaan kadar CEA (petanda tumor) dalam darah, dan DNA feses.

Ada juga pemeriksaan dengan cara CT colonografy  atau  kolonoskopi tanpa menggunakan alat kolonoskop, tetapi menggunakan alat pencitraan seperti CT Scan dan MRI. Ada juga pemeriksaan barium enema atau jenis pemeriksaan radiologi untuk memeriksa kelainan di usus besar. "Saat ini deteksi dini  kanker usus besar sudah bisa dilakukan dengan perkembangan teknologi yang ada," ujarnya.

3. Penyebab dari kanker usus besar

BAB Kerap Keluarkan Darah, Hati-Hati Kanker Usus Besarunsplash.com/Dan Gold

Adapun penyebab kanker usus besar dipaparkan Prakasa adalah obesitas atau kegemukan, pola konsumsi makanan yang tidak seimbang, tingginya konsumsi daging merah, kekurangan serat, merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan. "Jadi bagi yang suka mengkonsumsi daging merah dibatasi dan jangan berlebihan," ujarnya.

Menurutnya tindakan yang dilakukan saat orang menderita kanker usus besar adalah  dengan dengan langkah pembedahan operasi. "Pasien juga diharapkan melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu perbaikan pola makan seperti banyak makanan yang mengandung serat dan banyak minum. Selanjutnya pasien menjalani fermakologis yaitu obat yang mengurangi gejala atau simptomatik dan memperbaiki pola BAB," jelas Prakasa.

Menurutnya jika  kanker usus besar terlambat diketahui akan sangat berbahaya. "Kanker ini merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak, dimana secara keseluruhan risiko kejadian kanker  usus besar adalah 1 banding 20 orang atau 5 persen dari populasi," jelasnya.

Baca Juga: 8 Tempat Glamping di Bali Paling Kece, Bikin Ogah Pulang ke Rumah

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya