8 Penyakit Kronis yang Paling Banyak Dibiayai BPJS Kesehatan

Kok ngeri juga. Apa ini yang bikin BPJS Kesehatan defisit?

Tahukah kamu kenapa masyarakat Indonesia zaman sekarang mudah kena penyakit kronis? Satu di antara penyebabnya karena kurang melakukan aktivitas fisik dan pola gaya hidup. Sistem metabolismenya jadi rentan karena masyarakat kini dimudahkan oleh kemajuan teknologi. Ambil contoh simpelnya yaitu adanya aplikasi pesan antar. Seharusnya masyarakat bisa beraktivitas untuk memasak sendiri di rumah, tapi kini tinggal pesan makanan via aplikasi.

Makanya pemerintah sekarang membuat jaminan kesehatan buat masyarakatnya. Yaitu melalui BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Lalu, penyakit kronis apa saja yang dibiayai oleh BPJS Kesehatan? Dari data klaim BPJS Kesehatan periode Januari-Agustus 2018 melalui CNBC, berikut penyakit kronis yang paling banyak dibiayai BPJS Kesehatan.

1. Penyakit jantung sebesar Rp6,67 triliun (51,99 persen)

8 Penyakit Kronis yang Paling Banyak Dibiayai BPJS Kesehatanbarnsleyhealthyhearts.org.uk

Baca Juga: Unik Sih, Cuci Tangan yang Benar Adalah Sambil Nyanyi "Happy Birthday"

Ternyata, penyakit jantung adalah penyakit kronis yang paling banyak didanai oleh BPJS. Umumnya orang tua mengalami gagal jantung, di mana katup jantungnya gak lagi bisa memompa darah ke penjuru tubuh secara optimal.

Tapi akhir-akhir ini, sebuah tren menunjukkan kalau anak muda juga berisiko mengalami gagal jantung. Itu sebabnya penyakit ini sangat banyak ditemukan kasusnya. Tanda-tandanya seperti sesak napas setelah beraktivitas, mudah lelah, kaki bengkak, pusing dan denyut jantung meningkat.

Sementara itu, penyebab utama gagal jantung adalah penyakit jantung koroner atau penyumbatan pembuluh darah arteri jantung. Bisa juga karena tekanan darah tinggi yang membuat jantung menegang.

Terakhir, karena kardiomiopati atau terganggunya kerja otot di jantung. Selain itu, ada pula kondisi lain yang menyebabkan gagal jantung , seperti anemia, konsumsi alkohol, tiroid yang aktif, berat badan berlebih dan kurangnya aktivitas fisik.

2. Penyakit kanker mencapai Rp2,11 triliun (16,46 persen)

8 Penyakit Kronis yang Paling Banyak Dibiayai BPJS Kesehatanrd.com

Penyakit yang paling banyak dibiayai klaim BPJS adalah kanker. Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan sel-sel abnormal yang gak terkendali. Hal ini menyebabkan jaringan tubuh normal menjadi rusak.

Jika sel dapat tumbuh dan berkembang menjadi sel baru, sel kanker gak akan mati dengan sendirinya. Sel kanker bisa tumbuh secara agresif dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Dalam dunia kesehatan sendiri terdapat 200 jenis penyakit kanker yang berbeda.

Gejala seseorang menderita kanker adalah muncul benjolan gak lazim, perubahan pada kulit, masalah kelenjar betah bening, berat badan menurun, batuk dan sesak, rasa sakit tanpa sebab dan pendarahan abnormal.

Penyebabnya karena mutasi genetik, merokok, radiasi, terpapar virus, bahan kimia penyebab kanker, obesitas, hormon, peradangan kronis dan kurang gerak.

3. Stroke Rp1,62 triliun (12,65 persen)

8 Penyakit Kronis yang Paling Banyak Dibiayai BPJS Kesehatanmedicalnewstoday.com

Stroke adalah kondisi terganggunya suplai darah ke otak. Hal itu menyebabkan otak tidak bisa menerima asupan oksigen yang cukup sehingga sel-sel otaknya mulai mati.

Gejalanya adalah bicara gak jelas, sakit kepala, mati rasa, masalah penglihatan dan sulit menggerakkan kaki. Sementara faktor penyebab stroke antara lain obesitas, faktor keturunan, gaya hidup buruk, kebiasaan merokok dan alkohol.

4. Gagal ginjal sebanyak Rp1,5 triliun (11,72 persen)

8 Penyakit Kronis yang Paling Banyak Dibiayai BPJS Kesehatansutterhealth.org

Penyakit ini terjadi saat ginjal mengalami gangguan pada fungsinya. Gagal ginjal terjadi karena kurangnya aliran darah ke ginjal, kerusakan pada ginjal dan penyumbatan urine di ginjal.

Padahal ginjal berguna sekali untuk membersihkan racun, menjaga keseimbangan garam dan mineral, mengatur tekanan darah, dan lainnya. Faktor penyebab orang mengalami gagal ginjal yaitu diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kebiasaan merokok, obesitas, kolesterol tinggi dan faktor genetik.

5. Talasemia Rp298 miliar (12,65 persen)

8 Penyakit Kronis yang Paling Banyak Dibiayai BPJS Kesehatanmedtechasia.in

Talasemia adalah kelainan darah genetik sehingga tubuh membentuk hemoglobin yang tidak biasa. Hemoglobin adalah protein sel darah merah yang berguna untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Biasanya penyakit ini diturunkan dari keluarga yang memiliki riwayat talasemia. Gejala ringan dari penyakit ini adalah anemia ringan, namun bisa parah dan menyebabkan kecacatan tulang di wajah, pertumbuhan gagal dan pembesaran limpa.

6. Hemofilia Rp213,95 miliar (1,67 persen)

8 Penyakit Kronis yang Paling Banyak Dibiayai BPJS Kesehatanotcdigest.id

Hemofilia atau penyakit bawaan langka yang menyebabkan darah susah membeku. Penyebabnya adalah tubuh kekurangan protein untuk pembekuan darah. Orang dengan kondisi ini mudah mengalami pendarahan dan susah dihentikan. Sehingga darahnya akan terus mengalir.

7. Hepatitis Rp209 miliar (1,83 persen)

8 Penyakit Kronis yang Paling Banyak Dibiayai BPJS Kesehatanmedicalnewstoday.com

Hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada hati. Penanganan yang buruk bisa berkembang menjadi sirosis dan kanker hati. Adapun penyebab hepatitis yaitu terpapar virus, perilaku seksual, konsumsi obat-obatan dan alkohol. Sementara itu, ada lima jenis virus hepatitis, yaitu hepatitis A,B, C, D dan E. Jika penyakit ini tidak segera mendapatkan penanganan medis yang tepat, bisa mengakibatkan kematian.

8. Leukemia Rp199,3 miliar (1,55 persen)

8 Penyakit Kronis yang Paling Banyak Dibiayai BPJS Kesehatancentredailytimes.org

Baca Juga: 7 Bahaya Mengonsumsi Daging Anjing, Apakah Kamu Tega?

Leukemia termasuk jenis kanker darah yang bisa mengganggu produksi dan fungsi darah putih untuk melawan infeksi. Penyakit ini bisa menyerang segala usia mulai anak-anak hingga orang tua. Gejala yang muncul biasanya darah sulit membeku, sering memar dan berdarah, rentan terkena infeksi, anemia dan nyeri tulang serta sendi.

Saat ini BPJS Kesehatan mengalami defisit hingga Rp16,5 triliun selama dua tahun terakhir. Penyebabnya karena penyakit kronis masyarakat Indonesia kian tinggi. Makanya banyak orang yang bilang "Sehat itu mahal", meski sejatinya murah dan mudah. Tapi karena kamu tidak bisa menjaga tubuhmu sendiri dan jatuh sakit, maka untuk kembali jadi sehat butuh biaya yang mahal.

Jadi jangan lupa olahraga dan mengingatkan orang-orang di rumah ya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya