Inilah yang Terjadi Pada Otak Kamu Ketika Stres Hingga Jatuh Cinta

Bisa gitu ya?

Otak termasuk bagian organ penting dalam tubuh manusia. Banyak hal dikendalikan oleh otak, dari yang berkaitan dengan emosi, hingga kesehatan fisik.

Ternyata hal-hal sederhana yang kamu lakukan sehari-hari seperti jatuh cinta hingga membaca, bisa membuat otakmu mengalami perubahan lho. Ulasan lebih lengkapnya bisa kamu simak di bawah ini ya: 

Baca Juga: Tipe Orang yang Paling Mudah Selingkuh Menurut Riset, Siapkan Hatimu!

1. Jatuh cinta pada seseorang membuat jantung berdebar

Inilah yang Terjadi Pada Otak Kamu Ketika Stres Hingga Jatuh Cintailustrasi cinta (pexels.com/vjapratama)

Menurut penelitian dalam laporan jurnal Psychological Science tahun 2010, jatuh cinta ternyata juga melibatkan reaksi kimia. Perasaan jatuh cinta dapat membuat tubuh melepaskan oksitosin, dopamin, adrenalin, dan norepinefrin yang membuat mood terasa baik, serta jantung berdebar lebih kencang.

Orang-orang yang sebelumnya canggung secara sosial mungkin mengalami peningkatan dalam kognisi sosial setelah bertemu dengan orang yang mereka cintai.

Hal tersebut berkaitan dengan hormon oksitosin yang dilepaskan secara alami sehingga membuat orang lebih berempati dan pengertian. Hanya saja bagi mereka yang sudah mahir secara sosial, efek tersebut tidak begitu dirasakan.

2. Stres memberi efek yang signifikan

Inilah yang Terjadi Pada Otak Kamu Ketika Stres Hingga Jatuh Cintailustrasi stres (pexels.com/energepic.com)

Dalam banyak aspek, stres memengaruhi kesehatan secara negatif. Efek stres pada otak sangatlah signifikan. Stres juga mempercepat penurunan kognitif terkait penuaan sebagaimana dituliskan pada jurnal BMC Psychiatry.

Alasannya, periode stres yang berkepanjangan menyebabkan hilangnya neuron, utamanya di hipokampus, yang berperan penting dalam konsolidasi informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.

3. Melukis memberi kebahagiaan tersendiri

Inilah yang Terjadi Pada Otak Kamu Ketika Stres Hingga Jatuh CintaUnsplash/Antonio Francisco

Selain dapat meningkatkan kemampuan kognitif, melukis juga membuat seseorang merasa bahagia. Lukisan dan seni lainnya dapat menghambat proses penuaan dan penurunan kognitif seperti disebutkan dalam jurnal PLoS One tahun 2014.  

Ditemukan pula bahwa kelas melukis memiliki efek memperlambat penuaan yang lebih efektif daripada belajar sejarah seni. Jadi, untuk terapi otak, kamu bisa coba menerapkan cara ini ya. 

4. Membaca buku membantu untuk fokus

Inilah yang Terjadi Pada Otak Kamu Ketika Stres Hingga Jatuh Cintapexels.com/@minan1398

Studi menunjukkan bahwa membaca juga dapat meningkatkan kognisi. Stanford University, Amerika Serikat, pernah melakukan penelitian dan mengamati hubungan antara membaca, perhatian, serta gangguan. Mereka membuat subjek tes membaca novel karya Jane Austen. Setiap kali mereka membaca kutipan novel, aliran darah di otak subjek dilacak.

Hasilnya, membaca dengan penuh perhatian bisa meningkatkan aliran darah ke otak yang meningkatkan kognisi dan fokus. Memerhatikan teks sastra menuntut koordinasi berbagai fungsi kognitif kompleks di otak.

5. Berlebihan mengonsumsi gula

Inilah yang Terjadi Pada Otak Kamu Ketika Stres Hingga Jatuh CintaUnsplash.com/MathildeLangevin

Makanan dan minuman manis dapat menyebabkan gigi berlubang dan diabetes. Ternyata tidak hanya sampai di sana, asupan gula yang berlebihan juga berdampak negatif pada kemampuan kognitif dan suasana hati.

Makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan penurunan kognitif, terutama dalam hal memori, dan pembelajaran spasial sebagaimana hasil penelitian dalam British Journal of Nutrition tahun 2011. Gangguan psikologis, seperti depresi juga bisa diakibatkan oleh konsumsi gula yang berlebihan.

Masih ada beberapa penyebab lainnya yang memengaruhi kondisi otak. Kamu bisa simak di sini ya. 

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani
  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya