Gejala-gejala Anak yang Mengalami Stres Berat, Orangtua Wajib Tahu!

Dikira orang dewasa aja yang bisa stres berat

Akhir-akhir ini masyarakat menghadapi banyak problema selama pandemik. Tidak lagi menyangkut tentang jatuhnya bisnis hingga menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) saja. Tetapi juga menghadapi emosional yang tidak diketahui penyebabnya.

Kondisi itu mengakibatkan stres berat atau istilahnya sering disebut sebagai burnout. Asal kamu tahu nih, stres berat tidak hanya dialami orang dewasa saja lho. Anak-anak pun bisa. Apalagi sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi secara langsung, anak-anak meras 'dikurung' dengan pembelajaran secara online. Belum lagi ada materi yang tidak ia ketahui dan tugasnya menumpuk, sementara sang anak kebingungan "Mau bertanya ke siapa" untuk mencari jawabannya.

Jadi, orangtua maupun sang kakak harus menyadari betul bahwa buah hati atau adiknya mengalami stres berat. Berikut ini gejala anak yang mengalami stres berat:

1. Stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh

Gejala-gejala Anak yang Mengalami Stres Berat, Orangtua Wajib Tahu!ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Seseorang yang mengalami stres akan berdampak kepada sistem kekebalan tubuhnya, dan rentan terinfeksi penyakit. Dikutip dari Simply Psychology, hormon stres (Kortisol) dapat menekan efektivitas sistem kekebalan tubuh (Misalnya menurunkan jumlah limfosit).

Seorang psikolog anak, remaja, dewasa, dan keluarga, Ajeng Raviando Psi, menilai masih banyak orang yang lebih mengutamakan asupan gizi untuk kesehatan jasmani. Apalagi di tengah pandemik seperti sekarang.

“Kesehatan mental itu ada kaitannya dengan bagaimana kita membuat pilihan, dan berkomunikasi dengan orang lain,” katanya.

Menurutnya, jika ada seseorang yang menyadari punya gejala gangguan mental, dia akan lebih peka terhadap lingkungan lain. Sehingga dia akan membangun komunikasi yang lebih baik dari sebelumnya.

Namun jangankan orang dewasa, anak-anak pasti tidak dapat mengetahui apakah dirinya sedang stres berat atau tidak. Makanya orangtua perlu menghubungi psikolog anak untuk mengetahuinya lebih lanjut.

2. Gejala anak yang mengalami stres berat:

Gejala-gejala Anak yang Mengalami Stres Berat, Orangtua Wajib Tahu!Sejumlah siswa memanfaatkan fasilitas internet yang disediakan oleh rumah makan di Bali (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melakukan survei dan mereka telah menerbitkan hasilnya di Morbidity and Mortality Weekly Report pada Maret 2021. Hasil survei tersebut menyebutkan, bahwa orangtua dan anak-anak yang menghadiri sekolah secara offline di musim gugur tahun lalu mengalami stres serta kecemasan yang jauh lebih sedikit dibandingkan belajar daring.

Sebanyak 1.290 orangtua dari anak-anak yang belajar secara virtual dua kali lebih mengalami penurunan aktivitas fisik dan jumlah waktu yang dihabiskan di luar rumah, dibandingkan belajar offline. Mereka cenderung mengalami penurunan kondisi fisik dan mental.

Orangtua merasa anak-anaknya memiliki waktu yang terbatas untuk bertemu dengan teman dan beraktivitas di luar rumah.

Ajeng melanjutkan, karakter seorang anak yang mengalami gejala stres akan berubah dari biasanya. Seperti yang awalnya ceria jadi pendiam, atau tiba-tiba dia tidak mau makan. Kemungkinan besar anaknya juga akan mengabaikan tugas sekolah

“Kuncinya, orangtua harus melakukan observasi di sekitarnya. Karena itu juga bisa terlihat dari kesehatan anak misalnya sering pusing, sakit perut, atau mudah masuk angin,” jelas Ajeng.

3. Hargai seorang anak yang mau terbuka dan terbiasa mengutarakan "Not okay"

Gejala-gejala Anak yang Mengalami Stres Berat, Orangtua Wajib Tahu!Cannonballmiami.org

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, anak-anak tidak punya kemampuan untuk mengutarakan perasaan mereka. Jadi, satu hal yang bisa orangtua lakukan adalah membiasakan anaknya untuk mengutarakan "Not o

kay." Namun di saat yang sama, orangtua wajib untuk tidak membohongi perasaan anaknya.

Orangtua wajib menghargai anak-anak yang mau terbuka atau memberikan rasa kepercayaannya. Contohnya, dengan tidak menceritakan kondisi anak kepada teman-teman. Kalau sampai dia tahu bahwa kisahnya bocor, anak-anak akan merasa tidak nyaman dan memilih untuk tidak terbuka lagi. Jadi sebaiknya carilah konseling anak, menurut Star Bright Books.

4. Tanyakan kabar dan perasaan anak setiap hari

Gejala-gejala Anak yang Mengalami Stres Berat, Orangtua Wajib Tahu!Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Dikutip dari Understood, untuk meminimalisir anak tidak mengalami stres berat, ajaklah dia melakukan aktivitas berkebun, memasak, atau lainnya. Kegiatan tersebut justru dapat membangun intensitas komunikasi antara orangtua dan anak.

Begitu pula ketika anak sedang sekolah daring, berikan waktu istirahat sekitar 15 menit sampai 20 menit sebelum melanjutkannya. Gunakan juga cara pembelajaran yang lebih interaktif. Misalnya, memakai boneka sebagai alat peraga. Selain itu, yang paling penting adalah tanyakan kabar dan perasaan anak setiap harinya.

Lalu, bagaimana apabila orangtuanya yang stres? Bukankah orangtua harus mengurangi stresnya sebelum mengontrol sang anak? Tenang. Ada beberapa cara harus dilakukan. Selengkapnya, silakan baca di sini.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya